BANDUNG — Kecamatan adalah bagian wilayah administratif di bawah kabupaten/ kota, dipimpin oleh Camat. Bahwa Camat mengemban tugas mengkoordinasikan berbagai urusan Pemerintahan, termasuk Pelayanan Publik. Lalu, Pemberdayaan Masyarakat, dan Urusan Pemerintahan Umum lainnya di wilayahnya.
Camat Batununggal H. Latief S.Ip., M.Si, pada Rabu, 28 Mei 2025, menggelar Rapat Sinergitas Kelembagaan. Dihadiri Aparatur Kecamatan, Para Lurah, Ketua DPC LPM Kecamatan Batununggal, Drs. Riana dan Jajaran . Serta Ketua LPM Kelurahan se-kecamatan Batununggal.
Menyimak paparan inspiratif dari Riana, suasana rapat terasa hidup dengan tanya jawab yang dinamis. Dalam diskusi tersebut, terungkap sebuah tantangan strategis dari DPC LPM kepada Camat. Seperti, menciptakan sejumlah Inovasi kegiatan berdampak nyata, sebagai bagian dari upaya kolektif. Hal itu, untuk mewujudkan Visi dan Misi Bandung Utama.
“Alhamdulillah, momen ini menjadi pemantik semangat kolaborasi lintas sektor. Tentunya, demi menghadirkan perubahan lebih progresif di wilayah kecamatan, khususnya Batununggal,” katanya.
Ada 5 (lima) Inovasi sebagai upaya membantu tugas-tugas Camat yang selama ini dirasa masih belum maksmal. Pertma, Pemberdayaan Usaha Mikro dan Pengembangan Wirausaha. DPC LPM akan membangun Unit Ekonomi Produktif (UEP-Bandung Utam) di Kecamatan Batununggal.
Menanggapi Gagasan Inovasi DPC LPM tersebut, Camat Batununggal dan Para Lurah sangat menyambut baik dan meminta untuk segera di realisasi sebagi wujud nyata komitmen aparatur di kewilayahan mendukung terwujudnya Bandung Utama.
“Gagasan ini sangat bagus dan luar biasa. Kami sangat berterima kasih bahwa pengurus DPC LPM adalah mitra kerja sejati. Jika gagasan inovasi ini merupakan sebuah tantangan dan butuh kerja nyata dampaknya untuk masyarakat,” tukasnya.
Gandeng Investor
Sementara itu, Ketua DPC LPM Batununggal Drs. Riana, menjelaskan akan dengan menggandeng Investor. Dari PT Global Multi Distrindo, terdapat 40 pelaku Usaha Mikro dibantu pemasaran produknya. Kemudian, 322 Warung dibantu modal usahanya, mengurangi angka pengangguran 8 orang.
Menciptakan wirausaha baru, bahkan bisa memberikan Insentif berupa Bantuan Operasional Kelembagaan (BOK). kepada DPC LPM yang selama ini tidak memiliki dana operasional yang bersumber dari APBD Kota Bandung.
“Jika Kegiatan ini diduplikasi oleh 30 Kecamatan di Kota Bandung. Maka ada 1.200 pelaku usaha mikro akan terbantu pemasarannya. Lalu, 6.400 warung akan meningkat putaran ekonominya, 160 orang tidak lagi menganggur,” jelasnya.
Kedua, Pendataan Dan Pengelolaan Pengangguran. Yakni menyusun data pengangguran yang Valid dan Akurat, berisi potensi dan orientasi para calon tenaga Kerja. Data akan dikelola dengan IT (Technologi Informasi) mudah diakses oleh Dunia usaha/Industri. Tentunya, yang membutuhkan tenaga kerja, khususnya diwilayah Kecamatan Batununggal. LPM akan menerbitkan Kartu Calon Tenaga Kerja Kecamatan Batununggal.
Ketiga, Pengelolaan Aset Pasca Program Citarum Harum. Yaitu mengelola secara produktif beberapa asset sudah dibangun pasca pembongkaran program Citarum Harum. Misalnya Fasilitas CIKO 1-5 sempat dibangun dan menjadi indah oleh DSABM. Ffaktanya terbengkalai, rusak, dan menjadi kumuh. Hal ini, akibat ketidak jelasan pengelola dan tak adanya sumber anggaran pemeliharaan.
“Inonasi lainnya yakni tentang Penataan Parkir Liar, serta Penataan dan Pemberdayaan PKL,” tandasnya. <Dedy/geobdg>