BANDUNG — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan akan menyambut baik pemangkasan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia (BI). Dia meyakini berakhirnya era suku bunga tinggi akan baik untuk aliran modal ke Indonesia.
“Kalau The Fed telah bisa nurunin, kami berharap arus kapital bisa masuk kembali ke Indonesia. Hal ini, kelihatan sinyalnya untuk capital market juga positif,” ucap Airlangga di kantornya, Jakarta, Jumat, (20/9/2024).
Baca juga: OYO Bakal Jajah AS, Akuisisi Ribuan Hotel dari Blackstone
Airlangga mengungkapkan pemangkasan suku bunga ini juga akan membuat kondisi ekonomi makro positif. Menurut dia, prospek investasi ke depan akan semakin baik.
“Sehingga kita bisa melihat angka-angka terhadap ekonomi makro nanti akan suasananya kondusif. Dan ini baik untuk investasi ke depan khususnya untuk Indonesia,” ungkap dia.
Airlangga juga meyakini dengan kondisi semakin baik ini target pertumbuhan ekonomi pada 2024 akan tercapai di atas 5%. “Insya Allah bisa di atas 5%,” paparnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) September 2024 memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis points menjadi 6%. Pemangkasan ini menandai berakhirnya sikap BI sudah menahan suku bunga acuan tinggi sejak April lalu.
Hal yang sama, bank sentral Amerika Serikat (AS) juga mengejutkan dunia. Dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,0% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (19/9/2024).
Pemangkasan sebesar 50 bps lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar hanya 25 bps. Pemangkasan ini merupakan pertama sejak Maret 2020 atau empat tahun lalu saat awal pandemi Covid-19. <Anto/geobdg>