BANDUNG — Gedung Putih mengabarkan bahwa pemerintahan trump telah menjalin perjanjian kerja sama pertahanan terbesar yang pernah dilakukan Washington. Hal itu, bersama sudah sepakat untuk menjual paket persenjataan senilai US$142 milia atau setara Rp2,3 triliu.
Laporan sebelumnya telah menyebut bahwa Lockheed Martin Corp juga diharapkan untuk menjual pesawat angkut C-130. Lalu, rudal, dan radar sebagai bagian dari kesepakatan tersebut
Para CEO dari RTX Corp, Boeing Co, Northrop Grumman Corp diperkirakan akan masuk dalam kesepakatan tersebut. Tetapi Gedung Putih tidak memverifikasi peralatan atau produsen tertentu sebagai bagian dari potensi penjualan ke Saudi.
Tapi, lembar fakta Gedung Putih tak menyebutkan apakah Riyadh akan diizinkan untuk membeli jet F-35 Lockheed, pesawat militer. Kabarnya telah diminati kerajaan selama bertahun-tahun. Seperti dilansir Reuters, Rabu (14/5/2025).
Kedua negara sudah membahas potensi pembelian jet F-35 Lockheed oleh Riyadh. Dua sumber yang diberi pengarahan tentang diskusi tersebut mengatakan kepada Reuters.
Namun, tak jelas apakah Washington akan mengizinkan kerajaan untuk melanjutkan pembelian yang akan memberi Arab Saudi senjata canggih. Halitu. yang digunakan oleh sekutu dekat AS, Israel, kata salah satu sumber.
Arab Saudi merupakan pelanggan terbesar senjata AS. Pada tahun 2017, Trump mengusulkan penjualan sekitar US$110 miliar ke kerajaan tersebut.
Hingga tahun 2018, hanya US$14,5 miliar penjualan telah dimulai. Kongres mulai mempertanyakan transaksi itu mengingat pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi beberapa tahun lalu.
Pemerintahan mantan Presiden Joe Biden juga sempat mencoba. Tetapi, tak berhasil untuk menyelesaikan pakta pertahanan dengan Riyadh. <Anto/geobdg>