BANDUNG — Wabah terbaru yang diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Wabah terbaru yang menyerupai covid 19 ini yakni bernama Mpox atau cacar monyet (Monkeypox). Wabah ini sendiri yakni infeksi virus langka menyebar melalui kontak dekat. Dan paling sering ditemukan di Afrika barat atau tengah. Penyakit ini diklasifikasikan dalam dua galur virus yang berbeda atau klade.
Di awal muncul, klade I, menjadi endemik di Afrika tengah. Diketahui akhirnya menyebabkan penyakit dan kematian lebih parah. Setidaknya 10% orang sudah sakit meninggal.
Klade II yakni endemik di Afrika Barat. Kelompok virus inilah menyebabkan wabah Mpox global pada tahun 2022 dengan infeksi tidak terlalu parah. Hal ini, CDC mengatakan bahwa lebih dari 99,9% orang selamat dari strain ini.
Pekan lalu, Swedia menjadi menjadi negara pertama di luar Afrika mencatat kasus Mpox jenis baru. Dengan varian klade I Mpox terbaru. Hal itu, menjadi tanda baru penyebaran dan perkembangannya di luar benua.
Informasi, berbeda dengan sebelumnya, peneliti Kongo mengatakan bahwa virus jenis baru itu sulit dikenali. Dan bisa ditularkan oleh seseorang tidak menyadari infeksi. Bila di cacar monyet (Mpox) ini mayoritas penderita kebanyakan laki-laki gay dan biseksual. Kini Mpox juga menyerang anak-anak usia di bawah 15 tahun.
“Fokus pada galur klade I terbaru, juga akan membantu dalam memerangi varietas klade II tidak terlalu parah. Hal itu, telah menyebar secara global sejak 2022 lalu, memungkinkan hingga ke Eropa. Hal ini, untuk meningkatkan responsnya melalui saran dan pengawasan kesehatan lebih baik,” kata Kluge.
“Sekitar 100 kasus baru galur mpox klade II kini dilaporkan di wilayah Eropa setiap bulan,” terang Kluge. Dilansir dilansir CNBC International, pada Rabu, (21/8/2024).
Mpox menular melalui kontak fisik dekat, termasuk kontak seksual. Sejauh ini, belum ada bukti bahwa virus ini menyebar dengan mudah melalui udara. <Anto/geobdg>
