BANDUNG — Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen PHU Subhan Cholid, menegaskan. Petugas Haji harus bisa menyampaikan kepada Jemaah Haji agar bisa menghindari situasi-situasi yang menjadi problematika.
Dalam hal akomodasi, kata Subhan, perlu ada edukasi dari petugas kepada jemaah tentang penggunaan fasilitas kamar seperti akses pintu kamar yang menggunakan kartu dan penggunaan fasilitas toilet.
“Ya, hal ini yang sangat penting juga ialah perlu adanya toleransi yang tinggi antar Jemaah Haji seperti penggunaan AC maupun lampu saat tidur,” ujarnya.
Subhan menututrkan perlu diantisipasi bahwa jumlah lift terbatas, sehingga saat-saat padat seperti jam-jam salat lima waktu penggunaan lift cukup tinggi.
Dalam hal konsumsi, problematika yang sering terjadi adalah selera makan Jemaah Haji berbeda beda. Hal itu, ada juga cita rasa, distribusi, ketersediaan bahan bahan baku dan juga proses distribusi.
“Tentu, yang sering terjadi adalah Jemaah mengkonsumsi makanan di luar waktu atau jadwal makan. Sementara saat waktu makan, Jemaah Haji sedang berada di masjid kemudian saat pulang makanan sudah lewat waktu konsumsi,” tandasnya. <Anto/geobdg>