KAIRO–Tahun ajaran baru di wilayah Palestina secara resmi dimulai pada Senin (9/9). Namun, semua sekolah di Gaza ditutup setelah 11 bulan perang dan tidak ada tanda-tanda gencatan senjata.
Israel kembali mengumumkan perintah baru kepada penduduk di Jalur Gaza utara untuk meninggalkan rumah mereka. Mereka diperintahkan mengungsi sebagai tanggapan atas roket yang akan ditembakkan ke Israel.
Moataz (15) seharusnya mulai kelas sepuluh. Sebaliknya, ia terbangun di tenda mereka di Deir al-Balah di Gaza tengah. Ia hanya disuruh mengambil wadah air dari jarak lebih dari satu kilometer.
“Biasanya, hari seperti itu akan menjadi hari perayaan, melihat anak-anak mengenakan seragam baru, pergi ke sekolah, dan bermimpi menjadi dokter dan insinyur. Hari ini yang kami harapkan hanyalah perang berakhir sebelum kami kehilangan satu dari mereka,” kata ibu Moataz, Umm Zaki, kepada Reuters melalui pesan teks.<ds/geobdg>