SEOUL–Korea Selatan pada Jumat (21/6) mendesak Rusia untuk segera membatalkan kerja sama militer dengan Korea Utara dan bertindak secara bertanggung jawab. Hal itu diungkapkan Seoul setelah Moskow menandatangani perjanjian baru dengan Pyongyang mengenai pemberian bantuan militer satu sama lain jika terjadi serangan bersenjata pada salah satu dari mereka.
Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korsel, Kim Hong-kyun, menyampaikan keberatan tersebut kepada Duta Besar Rusia Georgy Zinoviev. Kementerian luar negeri memanggil utusan penting Rusia untuk mengajukan protes atas perjanjian yang ditandatangani antara Moskow dan Pyongyang pada pertemuan puncak para pemimpin mereka.
Menurut kantorberitaYonhap, perjanjian tersebut memberikan bantuan militer dan bantuan lainnya dari satu pihak ke pihak lain dengan segala cara yang tersedia dan tanpa penundaan, jika salah satu dari keduanya diserang atau dimasukkan ke dalam keadaan perang.
Pasal 4 perjanjian tersebut dipandang menjamin intervensi militer otomatis jika terjadi serangan terhadap salah satu negara. Perjanjian itu memulihkan aliansi era Perang Dingin 28 tahun setelah perjanjian pertahanan bersama mereka dibatalkan pada tahun 1996.<ds/geobdg>