BANDUNG — Kementerian Investasi atau Badan Koordinator Bidang Penanaman Modal (BKPM) kini pihaknya menyadari betul. Bahwa pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia tergolong masih sangat rendah di Indonesia. Pemanfaatannya sendiri kini baru mencapai 0,3% saja.
“Ya, potensi EBT ini dipemanfaatannya masih tergolong rendah ya. Dari total potensi EBT. Kita memiliki Tenaga Surya, Hydro, Bioenergi, Panas Bumi, dan Laut. Saat ini kita baru memanfaatkan 12,5 Giga Watt (GW) atau 0,3%. Hal ini dari total yang ada 3.680 GW,” ungkap Riyatno, Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM. Dalam Green Economic Forum 2024., yang diadakan di Hotel Kempinski, Jakarta, lansir CNBC Indonesia, Rabu (29/5/2024).
Hal itu, masih tergolong rendahnya pemanfaatan EBT di Indonesia ini, kata Riyatno, pemerintah akan terus mendorong dan menggenjot pemanfaatan tersebut.
Terdapat beberapa proyek EBT yang setidaknya akan terus dikembangkan di Indonesia. Seperti proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung dan PLT Angin dan Solar.
“Tentunya, kami juga menunggu pengembangan pembangkit listrik panas bumi di wilayah Ijen,” tandasnya.
<Anto/geobdg>