BEIRUT–Seorang awak tank Israel menembak mati seorang wartawan Reuters di Lebanon pada bulan Oktober dengan menembakkan dua peluru ke arah sekelompok jurnalis. Insiden itu diidentifikasi dengan jelas dalam serangan yang berlangsung 1 menit 45 detik, menurut laporan insiden yang diterbitkan Kamis (7/3).
Laporan tersebut diterbitkan oleh Organisasi Belanda untuk Penelitian Ilmiah Terapan (TNO). Lembaga itu dikontrak oleh Reuters untuk menganalisis bukti dari serangan 13 Oktober yang menewaskan jurnalis visual, Issam Abdallah.
TNO menemukan bahwa sebuah tank yang berjarak 1,34 km di Israel menembakkan dua peluru kaliber 120 mm ke arah wartawan.
Peluru pertama menewaskan Abdallah (37) dan melukai fotografer Agence France-Presse (AFP), Christina Assi (28).
Investigasi Reuters pada bulan Desember meliput temuan awal TNO bahwa sebuah tank di Israel telah menembaki para jurnalis.
Dalam laporan terakhirnya pada Kamis, lembaga tersebut mengungkapkan bahwa audio yang ditangkap oleh kamera video Al Jazeera di tempat kejadian menunjukkan bahwa para wartawan juga mendapat serangan dari peluru kaliber 0,50 yang digunakan oleh senapan mesin Browning yang dapat dipasang ditank Merkava Israel. <ds/geobdg>
