MAJALENGKA–Warga mengaku menyesal dan mohon maaf kepada manajamen PT Dodoy Mitra Busana. Mereka menilai telah terjadi miskomunikasi sehingga terjadi aksi demo yang berujung pada pengrusakan aset dan fasilitas pabrik garment itu.
Suhartono perwakilan warga, Kamis(4/7), mengatakan bahwa kedepan warga akan berusaha mendorong dan melindungi perusahaan untuk melanjutkan usahanya mendirikan pabrik serta menjalankan usahanya di Blok Dukuh, Desa Sukawera, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
“Warga yang melakukan aksi kemarin ini menyampaikan permohonan maaf, apa yang terjadi kemarin itu sebuah miskomunikasi. Kesalahan ada pada pihak kontraktor hingga warga resah karena upah kerja belum dibayarkan,” ungkap Suhartono.
Warga kini telah memahami posisi perusahaan dengan pihak kontraktor yang melakukan pembangunan pabrik.
Demo warga yang sempat merusak fasilitas perusahaan serta membakar ban pada Rabu (26/6). Aksi itu baru berhenti setelah aparat keamanan dari Polsek Ligung serta Koramil Ligung datang untuk mengamankan situasi dan melarang aksi pengrusakan.
Menurut Nasukan, salah seorang warga, aksi itu dilakukan karena proyek pembangunan pabrik tidak banyak melibatkan warga, selain itu banyak pekerja bangunan yang upahnya belum dibayarkan.
Kapolsek Ligung Ajun Komisaris Polisi Asep, menyebutkan apa yang dilakukan puluhan warga adalah bentuk protes mereka terhadap kontraktor yang melaksanakan pembangunan pabrik. <Tati>
