BANDUNG — Faktor kemanusiaan di Gaza begitu sangat menyedihkan, peristiwa yang kini tengah jadi sorotan Internasional terkait konflik Palestina-Israel yang terus memanas dan belum ada tanda akan mereda.
Hal itu disuarakan oleh Sivitas Akademika Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Bandung dalam bentuk kepeduliannya dengan melakukan Aksi Bela Palestina, yang digelar di Depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (07/05/2024).
Plh Rektor Unisa Bandung, Dr. Sitti Syabariyah, S.Kp.,MS.Biomed yang turut hadir dalam aksi tersebut mengungkapkan bahwa kegiatan “Aksi Bela Palestina” ini bertujuan untuk membela rakyat Palestina dalam rangka faktor kemanusiaan bersama forum Rektor Indonesia
Kegiatan ini, katanya, bukan hanya sekedar orasi dan unjuk solidaritas semata tetapi juga turut melakukan penggalangan dana untuk memberikan bantuan langsung kepada mereka yang terkena dampak konflik di Palestina.
“Kami yakin, dengan kekuatan bersama, kita akan mampu memberikan dukungan konkret kepada saudara kita di sana,” paparnya.
Tangkapan Layar: Aksi solidaritas unjuk rasa Bela Palestina di gelar di depan Gedung sate, Bandung, Selasa (7/5/2024).
Sitti juga menambahkan harapan besar kepada pemerintah Indonesia agar terus menyuarakan dukungan secara lantang terhadap perjuangan rakyat palestina dan mengecam negara-negara yang mendukung Israel dalam melakukan genosida. Ini juga salah satu point penting yang disarankan dari Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah” tandasnya.
Kegiatan orasi ini, diakhiri dengan penandatanganan sebagai simbol kepedulian kepada rakyat Palestina yang ditanda tangani oleh Pimpinan Perguruan Tinggi, Perwakilan dari TNI Polri, Mahasiswa serta Perwakilan dari Aparatur Negara.
Kegiatan “Aksi Bela Palestina” ini serentak digelar di 172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) Se-Indonesia berdasarkan intruksi dari Forum Rektor Indonesia,
“Khusus di Bandung PTMA melakukan Aksi solidaritas oleh kampus Unisa dan Universitas Muhammadiyah Bandung, dengan menggelar aksi di depan Gedung Sate yang merupakan salah satu simbol ikonik propinsi Jawa Barat ini,” pungkasnya.
<Anto/gebdg>