Foto Eman Rusiyaman

Tugu PETA Tasikmalaya Saksi Perjuangan yang Terlantar

1 minute, 20 seconds Read

TASIKMALAYA–TUGU pembela tanah air (PETA) menjadi saksi bisu. Puluhan tahun yang lalu ditempat ini berdiri bangunan yang menjadi markas Batalyon PETA, yang kelak bersama unsur perlawanan pemuda yang lain melebur menjadi bagian dari BKR (Badan Keamanan Rakyat), TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang kita banggakan sekarang.

Monumen yang hanya beberapa puluh meter dari pusat Kota Cihideung, Tasikmalaya, persisnya di Jalan Veteran No.34. Tugu ini terlihat kusam dan kurang terawat, berdiri di pojok gedung perbelanjaan seakan lenyap dari perhatian orang. Keberadaannya tidak sebanding dengan nilai sejarahnya.

Besama milisi pejuang yang lain, tentara PETA telah berperan besar dalam perang kemerdekaan Indonesia. Beberapa tokoh nasional yang dulunya tergabung dalam PETA diantaranya Jenderal Besar Soedirman, mantan Presiden Jenderal Besar Soeharto, mantan Wakil Presiden ke-4 Umar Wirahadikusumah. PETA dianggap sebagai salah satu cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia.

Baca juga: http://geobdg.com/web/monumen-tugu-koperasi-tasikmalaya-perlu-perhatian

Yuan Rei, seorang warga setempat, Sabtu (13/7), menuturkan bahwa dulu di tempat ini adalah markas Tentara Rakyat, anggotanya dari semua kalangan, sebelum dijadikan terminal Gunung Pereng dan sekarang berdiri mall yang terkenal.

“Tentunya merawat monumen bersejarah, bukan hanya tugas pemerintah tapi tugas masyarakat juga. Keberadaanya harus terjaga agar menjadi kebanggaan generasi muda sekarang,” ujar Yuan. <Eman Rusiyaman>

Share us:

Similar Posts