Foto; Para calon jamaah haji siap berangkat menuju bandara.*
BANDUNG — Usai menyelesaikan Computer Assited Test (CAT), Sabtu, 24 Desember 2023, para peserta tes petugas haji menunggu hasil kelulusan tahap pertama, tingkat Kemenag kabupaten/kota.
Aspek penilaiannya di tahap satu ini, didasarkan pada penilaian kelengkapan administrasi dan hasil ujian CAT sesuai Kepdirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah No. 354 tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Tahun 1445 Hijriah/ 2024 Masehi.
Hal itu dikatakan Naif Adnan, Penyuluh Agama Islam Fungsional KUA Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, seperti dikutip kemenag.go.id, Kamis, 28 Desember 2023.
Menurutnya, bobot nilai kelengkapan administrasi ini sebesar 40% dan hasil CAT sebanyak 60%. Para peserta yang lulus tahap pertama ini, selanjutnya berhak maju ke tes tahap kedua di tingkat Kanwil Kemenag Provinsi.
“Ya, ditahap itu kembali peserta akan menghadapi CAT dengan menjawab 100 soal dalam waktu 90 menit kemudian mengikuti tes wawancara. Adapun bobot penilaian CAT tahap kedua yaitu 40% dan wawancara sebesar 60%,” katanya.
Untuk peserta yang lolos ke tahap dua ini, katanya, perlu mempersiapkan diri kembali ponsel androidnya untuk dipakai pada tes CAT, selain mempelajari tugas dan fungsi formasi petugas yang diinginkannya. Terdapat pula yang harus sangat diperhatikan di tahapan ini yakni tahapan uji wawancara.
“Wawancara ini merupakan salah satu teknik yang sering digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data dari seseorang atau kelompok orang. Wawancara juga dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, dan dapat dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang yang disebut interviewer,” papar Adnan.
Wawancara ini, pasalnya, selain untuk penelitian juga dilakukan dalam proses rekrutmen pekerjaan, termasuk rekrutmen petugas haji. Kenapa perlu diadakan tes wawancara untuk petugas haji.
Tak lain, tujuannya untuk menemukan dan menentukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan persyaratan jabatan.
“Untuk materi tes wawancara petugas haji di antaranya, baca dan tulis Al Qur’an, pemahaman layanan jemaah haji, pengalaman tugas di bidang penyelenggaraan ibadah haji, problem solving layanan jemaah haji, integritas petugas haji (disiplin/komitmen) dan loyalitas petugas haji,” tandasnya
“Untuk persiapan tes wawancara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan calon petugas haji. Ada beberapa yang harus dihindari, seperti, tidak mempersiapkan diri, berpakaian tidak sesuai, datang tidak tepat waktu atau terlambat, terlalu percaya diri, mengatakan hal-hal negatif, menceritakan diri secara berlebihan dan menjawab dengan asal-asalan,” imbuh Adnan.
Adnan menambahkan, selain ada hal yang harus dihindari, pada tes wawancara perlu diketahui cara menjawab pertanyaan wawancara. Di antaranya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjawab pertanyaan adalah dengarkan pertanyaan dengan baik, berikan jawaban yang jelas dan singkat, berikan contoh kongkret, berikan jawaban yang jujur dan positif, promosikan diri dan fokus kelebihan yang dimiliki sesuai dengan formasi yang dilamar dan pastikan bahasa tubuh anda menunjukkan rasa percaya diri dan antusiasme yang tepat.
“Tes wawancara dapat menggali informasi dengan lebih mendalam dan berkualitas di mana pewawancara dapat informasi yang tepat langsung dari pelamar. Tes wawancara tentu saja membutuhkan banyak waktu dan tenaga baik penguji dan peserta tes. Untuk itu, peserta perlu mempersiapkan kondisi fisik yang prima dan juga kesabaran,” tegasnya.
Semoga musim haji tahun 2024 ini, kata Adnan, diperoleh petugas haji yang memiliki kompetensi manajerial dan teknis serta komitmen dalam melakukan tugas dalam rangka memberikan pelayanan, pembinaan dan perlindungan terhadap jemaah haji dengan baik.
“Harapan kami, mendapatkan petugas haji yang memiliki kompetensi manajerial dan teknis serta komitmen yang baik dalam melakukan tugasnya. Tentunya, dengan memberikan pelayanan dengan hati, pembinaan dan perlindungan bagi seluruh jemaah haji Indonesia yang menjadi martabat Bangsa dan Negara,” pungkasnya.
<Anto/Geobdg>.