Telusuri Jejak Mualaf Pertama di Yordania

4 minutes, 51 seconds Read

Foto: Banyak bangunan tua di Jordania, jejak islam pertama singgah di Kota tersebut.

BANDUNG — Terletak di antara Mekkah dan Yerusalem, yang merupakan tempat suci bagi umat Islam. Membuat Yordania juga memiliki jejak sejarah perkembangan peradaban. Beberapa peristiwa penting dalam Islam terjadi di sana, bahkan Yordania pernah beberapa kali disebut dalam Al-Quran. Salah satunya ketika Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan bersama sahabatnya Maysarah. Ketika bertemu dengan pendeta bernama Nestor. Pendeta itu mengatakan bahwa Muhammad adalah nabi terakhir. Karena semua tanda-tanda disebutkan dalam kitab kuno ada padanya. Diperkirakan peristiwa itu terjadi di dekat Safawi, di Provinsi Mafraq.

Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mekah menuju Damaskus bersama pamannya Ali Bin Abu Thalib. Hal itu, juga melalui Yordania. Penyebaran Islam di luar semenanjung Arab juga dikatakan dimulai arah utara sampai ke Yordania. Kontak pertama Islam dengan Bizantium . Hal itu,berakhir dengan peperangan pun terjadi di Yordania, seperti perang Mutah, Yarmouk, dan Fahl.

Tak heran jika banyak sahabat Nabi Muhammad SAW mati syahid di tanah Yordania. Hingga hari ini, makam mereka masih terjaga dengan baik bahkan menjadi destinasi ziarah para umat Islam. Jordan Valley merupakan salah satu tempat beberapa sahabat Rasulullah dimakamkan. Di wilayah tersebut meninggal akibat perang dan wabah penyakit yang berlangsung pada tahun 18 setelah Hijriah. Jordan Valley merupakan salah satu kawasan paling subur di Yordania. Ditunjukkan dengan banyaknya warga yang bercocok tanam.

Salah satu makam sahabat ada di sana yakni makam Abu Ubaidah Amir Bin Al-Jarrah. Ia orang pertama yang masuk Islam (mualaf) dan juga termasuk 10 orang yang dijanjikan surga oleh Nabi Muhammad SAW. Semasa hidupnya ia selalu menemani Rasulullah berperang dan pernah ditunjuk sebagai panglima perang. Abu Ubaidah meninggal pada usia 58 tahun karena terserang wabah yang menyebar di Suriah.

Selain Abu Ubaidah, sahabat Rasulullah lainnya yang dimakamkan di kawasan Jordan Valley adalah Mu’adz bin Jabal. Dia juga termasuk mualaf pertama, karena wawasannya yang luas, Rasulullah pernah mengirim Mu’adz bin Jabal sebagai penasehat ke Yaman dan Aqaba Allegiance Convention antara Rasulullah dan pendukungnya dari Madinah. Beliau menghabiskan seluruh hidupnya untuk mengajarkan agama dan Al-Quran. Mu’adz bin Jabal meninggal pada usia 38 tahun akibat wabah penyakit pula.

Masih di Jordan Valley, ada juga makam sepupu Nabi Muhammad SAW Amir bin Abi Waqqas. Dia salah satu sahabat nabi yang terlibat dalam perang Uhud. Kemudian juga dipercaya sebagai pengantar pesan dari panglima tentara Islam kepada Khalifah di Madinah dan menjadi wakil sahabat nabi Abu Ubaidah selama pemerintahannya di Suriah. Selain di Jordan Valley, beberapa makam sahabat nabi juga terdapat di Karak. Jaraknya lebih dari 150 kilometer dari kawasan Jordan Valley kemudian melalui Laut Mati.

Di Karak pernah berlangsung perang yang paling penting semasa hidup Rasulullah, yaitu perang Mutah. Kala itu tentara Islam harus melawan tentara gabungan Bizantium dan suku Kristen Arab Ghassaniyah. Banyak sahabat nabi yang mati syahid dalam perang tersebut dan dimakamkan di Karak, tepatnya di kota Al-Mazar Al-Janubi. Mereka adalah Zaid bin Haritsah, Ja’far bin Abi Thalib, dan Abdullah bin Ruwahah.

Foto: Kota Jerash Jordania Banyak menyimpan sejarah Islam

Makam Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abi Thalib terdapat dalam satu bangunan. Zaid bin Haritsah merupakan sahabat nabi sekaligus anak angkatnya. Beliau adalah satu-satunya sahabat yang namanya disebutkan dalam Al-Quran. Makam Zaid bin Haritsah, sahabat nabi yang gugur dalam Perang Mutah.
Zaid bin Haritsah dulu mengambil peran sebagai pemimpin tentara Islam selama perang Mutah. Setelah bertempur dengan gagah berani, ia gugur karena tertusuk.

Ketika Zaid bin Haritsah telah tiada, wakilnya Ja’far bin Abi Thalib mengambil alih bendera komando. Dia berjuang keras untuk mempertahankan benderanya hingga kehilangan kedua tangannya akibat tebasan pedang musuh. Meski demikian ia tetap mempertahankan bendera sekuat tenaganya dengan memeluknya. Tapi ia harus berakhir gugur karena senjata lawan.

Setelah Ja’far bin Abi Thalib gugur, Abdullah bin Ruwahah mengambil alih bendera komando. Kini tentara berada di bawah komandonya. Sayangnya, seperti kedua rekannya, Abdullah bin Ruwahah juga harus meregang nyawa di tangan lawan. Tiga pemimpin perang sudah terbunuh, tentara lantas menunjuk pemimpin berikutnya. Terpilihlah Khalid bin Walid. Atas izin Allah dan dengan kecerdikan serta kecemerlangan siasat dan strategi perangnya, akhirnya tentara Islam dapat memukul mundur musuh.

Selain makam para sahabat nabi, di sekitar Karak terdapat juga makam Nabi Nuh dan Nabi Sulaiman yang bisa dikunjungi untuk berziarah. Ada juga makam cucu Rasulullah Zaid bin Ali bin Al-Hussein yang dikenal sebagai pemimpin yang religius. Di tempat lainnya, tepatnya di kawasan As-Salt ada juga makan Nabi Syuaib dan Nabi Ayub. Di sebelah barat As-Salt ada juga makam Yusa, murid Nabi Musa.

<Anto/Geobdg>.

Share us:

Similar Posts