BANDUNG — Sumur Ji`ronah di Kota Makkah ini, menjadi bukti mukjizat Rasulullah SAW saat ini sulit ditemukan bekas-bekasnya setelah otoritas Arab Saudi menutup sumber mata air itu dengan alasan mencegah terjadinya perbuatan menyekutukan Allah dengan makhluknya (syirik).
Sumur Jironah ini, terletak dipinggiran Kota Mekkah, sudah tidak ada tenggara yang menunjukkan letak sumur Jironah. Penanda kawasan itu saat ini hanya ada Masjid Ji`ronah yang menjadi titik mula (miqat) umrah oleh umat Islam, terutama mereka yang mengisi kegiatan ibadah di sela-sela berhaji.
Jarak Ji`ronah dengan Kota Makkah menurut pengukuran aplikasi peta telepon seluler sekitar 28 kilometer. Kendaraan yang hendak ke masjid tersebut, dapat melalui Jalan King Faisal, salah satunya dengan mengambil rute 4630.
Begitu tiba di parkiran, peziarah akan melihat bentang Masjid Ji`ronah yang memiliki nilai sejarah tinggi bagi umat Islam karena Rasulullah SAW beberapa kali menjadikannya sebagai miqat dengan mengenakan kain ihram dan mulai berniat sebelum umrah atau haji.
Tak sedikit, jemaah asal Indonesia sedikit kecewa tidak bisa melihat tengara sumur Ji`ronah. Biasanya, sebelum melakukan umrah bisa melihat jejak-jejak peninggalan situs tersebut, sebelum pulang ke Tanah Air. Harusnya ada penandanya agar jemaah bisa menapaktilasi jejak-jejak perjuangan Rasulullah SAW, tidak hanya berumrah, dikutip kemenag.go.id.
Berdasarkan sejarah, Sumur Jironah muncul dari mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasulullah SAW. Rasul bersama sahabat usai menjalani Perang Hunain berada di Jironah dan kehausan karena perbekalan air habis. Atas izin Allah, Rasulullah memukul tongkatnya ke bumi dan keluarlah air dan dalam kurun waktu berikutnya dibuat menjadi sumur.
Di kala itu, Sumur Jironah diyakini berada di belakang Masjid Jironah tetapi saat ini tidak ada tanda-tanda bekas sumur dengan air berlimpah ruah itu, dan bisa dipergunakan para sahabat dimasa itu.
<Anto/Geobdg>.