BANDUNG — Sumur Al Yasirah atau Sumur Ahn ini, merupakan salah satu sumur bersejarah. Sumur yang dulunya milik Bani Umayah Bin Zaid dari kaum Anshar ini terletak di wilayah Aliyah, Kota Madinah.
Sumur ini memang punya sejarah, karena Sumur Al Yasirah ini, menjadi bukti nyata mukjizat Nabi Muhammad SAW. Sebelumnya sumur ini kotor dan pahit. Tetapi setelah Rasulullah singgah dan menggunakan airnya untuk berwudhu dan didoakan, seketika air sumur tersebut menjadi bersih dan tawar dan bisa di minum.
Setelah itu, Rasulullah menamai sumur ini dengan Al Yasirah yang berarti kemudahan. Sebelumnya, sumur ini bernama Al ‘Asirah yang berarti rumit atau sulit.
Dalam riwayat lain disebutkan, Nabi pernah berwudhu dari air sumur yang berada di sebelah kiri Masjid Quba ini. Begitu juga dengan sahabatnya Abu Salamah Radhiyallahu Anhu juga pernah mandi dari air tersebut.
Di dalam kitab Thabaqat Kurba disebutkan bahwa saat Sayyidina Abu Salamah bin Abdul Asad Al Makhzumi syahid dalam perang Uhud, Rasulullah meminta para sahabat mengambil air di Sumur Al Yasirah untuk memandikan jenazahnya.
Hal itu, menunjukkan bahwa begitu istimewanya sumur tersebut sehingga harus didatangkan airnya untuk memandikan saudara sepersusuan Rasulullah.
Tim Media Center Haji (MCH) 2023, datang ke sumur tersebut, sayangnya sumur sudah mengering. Tidak hanya itu, sumur itu juga tidak dapat dilihat secara dekat. Sebab lokasi di sekitar sumur sudah dipagar.
Dalam pagar tersebut, terpampang papan pengumuman yang menyatakan jika sumur tersebut saat ini sedang dalam proses pemugaran di bawah pengawasan Heritage Commision Arab Saudi. Proses pemugaran sendiri telah berlangsung sejak 1436 Hijriah hongga kini.
Pemugaran ini, diharapkan bisa mengembalikan situs sejarah jejak perjalanan Rasulullah selama berada di kota Madinah. Hal tersebut, para peziarah bisa merasakan langsung bagaimana situasi dan kondisi Arab Saudi pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Seperti diketahui, lebih dari 100 situs di Kota Madinah yang terkait dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW dan peristiwa penting lainnya dalam sejarah Islam akan dipulihkan Kerajaan Arab Saudi. Dilansir dari Arab News, langkah ini sempat diluncurkan oleh Gubernur Madinah Pangeran Faisal bin Salman.
<Anto/Geobdg>.