BANDUNG — Di dunia olahraga yang kini semakin kompetitif, prestasi dan kesehatan atlet menjadi dua hal yang sangat penting dan perlunya perhatian serius. Hal itulah, peran utama kedokteran olahraga atau sport medicine mengemuka di olahraga. Sport medicine ini, merupakan cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari dan mengelola aspek medis terkait dengan aktivitas fisik dan olahraga.
Hal itu diungkapkan Dokter Spesialis Kedokteran Nuklir yang juga aktif menangani atlet KONI Jawa Barat dr. Trias Nugrahadi, saat ditemui di Gedung Koni Jawa Barat, Jln. Padjajaran, Rabu, 31 Januari 2024. Pihaknya sangat konsisten dan bawel akan sport medicine ini, karena Atlet Jawa Barat akan menghadapi event akbar PON di Sumatra Selatan dan Aceh
Jaga Kesehatan Atlet
Sport Medicine ini, membantu meningkatkan performa atlet, yang bertujuan menjaga kesehatan atlet. Latihan intens dan persaingan tinggi bisa menimbulkan tekanan fisik dan mental yang berlebihan pada tubuh atlet. Disini, dokter olahraga melaksanakan evaluasi kesehatan rutin untuk memastikan bahwa atlet berada dalam kondisi prima untuk berpartisipasi dalam kompetisi.
Selain itu, sport medicine pula mengelola aspek nutrisi dan kebugaran atlet. Dokter olahraga bekerja dengan nutrisionis untuk merancang program diet yang sesuai dengan kebutuhan energi dan pemulihan atlet.
“Ya, mereka juga memberikan panduan tentang suplemen yang aman dan legal untuk meningkatkan performa atlet tanpa melanggar aturan anti-doping,” ujar dr. Trias.
Sementara itu, pasalnya, sport medicine berperan dalam mengelola kondisi medis kronis atau penyakit yang mungkin dimiliki oleh atlet, seperti asma atau diabetes. Dokter olahraga memastikan bahwa pengobatan dan manajemen kondisi medis ini, tak mengganggu performa atlet dan tidak melanggar peraturan doping.
Tingkatan Performa Atlet
dr, Trias menambahkan bahwa Sport medicine memiliki peran penting dalam meningkatkan performa atlet. Dengan menggunakan pendekatan ilmiah, sport medicine menggabungkan pengetahuan kedokteran, ilmu olahraga, dan terapi fisik untuk mengoptimalkan performa atlet.
Para dokter olahraga bekerja sama dengan pelatih, fisioterapis, dan nutrisionis untuk merancang program latihan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan atlet.
“Sebenarnya hal yang terpenting dalam sport medicine ini, yakni evaluasi dan pemulihan cedera olahraga. Cedera, tentunya kerap kali terjadi dan menjadi halangan utama dalam mencapai performa atlet bisa maksimal,” tandasnya.
“Dokter olahraga mempergunakan pengetahuan dan teknik terkini untuk mendeteksi dan merawat cedera olahraga dengan cepat dan efektif. Mereka juga membantu atlet dalam rehabilitasi dan memastikan mereka pulih sepenuhnya sebelum kembali berkompetisi,” timpal dr. Trias.
Selain itu, katanya, sport medicine juga berperan dalam mencegah cedera. Para dokter olahraga bekerja sama dengan tim pelatih untuk menyusun program pencegahan cedera yang efektif.
Mereka memberikan saran tentang pemanasan yang tepat, teknik latihan yang aman, dan taktik yang mengurangi risiko cedera. Dengan pencegahan yang baik ini, atlet bisa menjaga performa terbaik mereka sepanjang musim kompetisi.
“Ya, di sport medicine ini, memainkan peran krusial dalam dunia olahraga modern. Dengan kombinasi pengetahuan kedokteran, ilmu olahraga, dan terapi fisik, sport medicine membantu meningkatkan performa atlet melalui evaluasi, perawatan, dan pencegahan cedera olahraga,” imbuh dr. Trias.
Selain itu, kata dr. Trias, sport medicine juga menjaga kesehatan atlet melalui manajemen nutrisi, kondisi medis kronis, dan pemulihan pasca-latihan. Dalam dunia olahraga yang semakin kompetitif, sport medicine menjadi faktor penentu bagi kesuksesan atlet.
“Dengan perhatian yang tepat terhadap aspek medis dan kesehatan atlet, kita dapat memastikan bahwa mereka mencapai performa terbaik. Hal itu, agar mereka bisa tetap menjaga kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan,” pungkasnya.
<Anto/geobdg>.