BANDUNG — Turbulensi hebat menimpa penerbangan Europa Air. Hampir 40 orang mengalami luka ringan (lecet) dan dilarikan kerumah sakit usai mendarat darurat. Hal itu, dalam perjalanan dari Madrid, Spanyol, ke Montevideo, Uruguay. Peasawat yang membawa 525 orang itu pun terpaksa mendarat darurat di Brasil.
Gambar yang diperlihatkan panel langit-langit rusak, dengan pipa dan kabel terlihat. Satu foto lain tunjukkan kendaraan darurat dengan lampu berkedip menunggu di landasan di Natal. hal ini dilansir AFP, Selasa (2/7/2024).
Sebelumnya Mei lalu, seorang pria Inggris berusia 73 tahun meninggal. Dan beberapa penumpang serta awak lainnya menderita cedera tengkorak, otak, dan tulang belakang. Ketika sebuah Boeing 777 yang dioperasikan Singapore Airlines mengalami turbulensi parah.
Kala itu pesawat menempuh rute penerbangan dari London ke Singapura dan terpaksa melaksanakan pendaratan darurat di Bangkok, Thailand.
Pakar keselamatan udara mengungkapkan penumpang sering kali terlalu santai dalam mengenakan sabuk pengaman. Sehingga berisiko jika pesawat mengalami turbulensi yang tak terduga. Menurut Para ilmuwan bahwa apa yang disebut turbulensi udara jernih, tak terlihat oleh radar. Semakin parah akibat perubahan iklim.
Perlu diketahui, insiden Senin itu juga menjadi drama terbaru yang melibatkan pesawat Boeing. Kini di Amerika Serikat (AS), pabrikan itu kini hadapi controling super ketat. Hal ini, menyusul peristiwa hampir membawa bencana pada bulan Januari lalu.
Ketika panel badan pesawat meledak dari pesawat 737 MAX, yang dioperasikan Alaska Airlines. Hal ini, menambah hawatir atas standar keselamatan dan manufaktur perusahaan. Dengan meningkatnya usai dua kecelakaan MAX fatal pada tahun 2018 dan 2019, Maret lalu. Pada akhirnya, Dave Calhoun mengundurkan diri dari CEO Boeing. <Ato/geobdg>