Pj. Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi saat foto bersama usai menyerahkan hadiah pada peserta Lomba Grak Ompimpah di Gedung Cimahi Technopark Jalan Baros, belum lama ini.

Ini Dia, Solusi Sampah di Kota Cimahi dengan Grak Ompimpah

4 minutes, 3 seconds Read

Cimahi – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggulirkan Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (Grak Ompimpah). Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan bisa mengurangi volume sampah di Kota Cimahi dan menjadi solusi yang efektif dan efisien untuk saat ini.
Program Grak Ompimpah itu, mengacu pada prinsip pemanfaatan kembali sampah atau yang biasa dikenal dengan nama 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) yang dilakukan melalui upaya-upaya yang cerdas, efisien dan terprogram agar lebih efisien. Hal ini, bisa menjadi solusi alternatif dimana TPA Sarimukti saat ini sedang bermasalah, walaupun program ini, sebenarnya telah ada sebelum permasalahan tersebut muncul ke permukaan.
Dalam perjalanannya, program 3R masih menghadapi kendala utama, yakni kesadaran masyarakat yang rendah untuk memilah sampah. Lewat program tersebut, fokus membangun partisipasi masyarakat melalui pilah dan olah sampah dari rumah.
Namun, Pemerintah Kota Cimahi tak patah arang memberikan reward (penghargaan dan hadiah kadeudeuh kepada peserta Lomba Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (Grak Ompimpah). Hal itu, sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah di wilayah masing-masing.
Penghargaan dan uang kadeudeuh diserahkan oleh Pj. Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi di Gedung Cimahi Technopark Jalan Baros, Kota Cimahi. Penerima penghargaan dan uang kadeudeuh yakni kader Grak Ompimpah RW pemenang tiap kelurahan. Sebelumnya, hasil pencapaian tim Grak Ompimpah tiap kelurahan sudah melalui penilaian yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi.
Bersamaan dengan itu, juga dilakukan wisuda peserta pelatihan Akademi Bijak Sampah perwakilan tiap kelurahan. Disamping itu DLH Kota Cimahi juga memberikan penghargaan kepada IJTI Korda Kota Cimahi-Kab. Bandung Barat yang bekerjasama dalam pembuatan lomba Video Grak Ompimpah.
“Saya sangat mengapresiasi tehadap Dinas Lingkungan Hidup yang dipimpin oleh Ibu Rini Listyarini, dengan diadakannya lomba Grak Ompimpah dan wisudawan peserta pelatihan Akademi Bijak Sampah,” kata Pj. Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi.
Menurutnya, rangkaian kegiatan tersebut menjadi wujud nyata kepedulian bersama dalam pengolahan sampah Kota Cimahi. Hal tersebut, wilayah Bandung Raya termasuk Kota Cimahi mengalami kondisi darurat sampah akibat terbakarnya TPA Regional Sarimukti.
Dampaknya, hingga saat ini kuota pembuangan sampah Kota Cimahi dibatasi. Selain itu, pada 2024 TPA Regional Sarimukti sudah tidak menerima lagi sampah organik. Sehingga, sampah organik harus habis diolah pada skala kota.
“Ya, apalagi setelah adanya masalah di TPA Sarimukti, sebagai kejadian yang harus kita atasi bersama, yakni dengan cara yang kita lakukan bersama, ternyata hasilnya sangat signifikan. Kita semua semakin berkurang akan ketergantungannya pada TPA Sarimukti,” paparnya.
Pemkot Cimahi optimis pembangunan TPS Santiong akan rampung di tahun 2024, dan hal itu menjadi upaya pemilahan sampah dapat lebih ditingkatkan lagi.
“Kita akan semakin mencapai target Cimahi Zero TPA, dan kami sangat optimis sekali. Sekarang kita semakin berkurang untuk membuang sampah ke TPA Sarimukti,” tutur Dicky.
Untuk mendukung hal tersebut, maka diperlukan upaya baik dari pemerintah maupun dari masyarakat.
“Perubahan paradigma masyarakat terhadap sampah merupakan hal yang krusial dalam pelaksanaan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Masyarakat harus melihat sampah bukan sebagai suatu masalah, tetapi sebagai sesuatu yang bisa diolah dan menjadi manfaat,” kilahnya.
Untuk mengubah sampah menjadi sumber daya, diperlukan partisipasi seluruh lapisan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha untuk berperan serta dalam pemanfaatan kembali sampah atau yang biasa dikenal dengan nama 3R (reduce, reuse dan recycle) melalui upaya-upaya yang cerdas, efisien, dan terprogram.
Pada tahun 2023, Pemkot Cimahi telah melaksanakan upaya memulai kebiasaan baru penanganan dan pengelolaan sampah dengan menggandeng para kader di setiap kelurahan melalui program Grak Ompimpah. Upaya ini sangat penting karena akar dari pengelolaan sampah adalah pemilahan sampah dari hulu atau sumber penghasil sampah.
“Saya harapkan para RW dan kader serta peserta pelatihan akademi bijak sampah bisa menjadi agen perubahan pengelolaan sampah di wilayahnya masing-masing. Semoga ini, menjadi momentum bagi kita semua untuk dapat mengedukasi dan mengajak masyarakat kota Cimahi untuk memilah dan mengelola sampah dengan bijak dan lebih baik,” pungkasnya. (Anto).*

Share us:

Similar Posts