BANDUNG — Kabar dari Singapura hingga Kamis, (22/8/2024), 13 kasus MPox dikonfirmasi sudah terdeteksi di Singapura tahun ini. Tetapi, semuanya merupakan infeksi klade 2 yang tak terlalu parah.
Hal itu, tak ada kasus klade 1 yang terdeteksi di Singapura hingga saat kini. Termasuk strain paling baru klade 1b. Walaupun MPox sudah dikenal selama beberapa dekade. Jenis baru lebih mematikan dan lebih mudah menular, klade 1 b sudah mendorong lonjakan kasus sekarang ini.
Sebelumnya, pekan lalu, WHO sudah menyampaikan bahwa MPox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global. Hal itu, untuk kedua kalinya dalam dua tahun. Sekitar 3,6% kematian mpox terjadi, dengan anak-anak menjadi lebih berisiko.
“Kami memantau situasi global dengan sangat cermat,” ucap Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura. Dilansir Channel News Asia (CNA).
“Sejauh ini, wabah itu secara umum masih terbatas di Afrika. Dengan dua kasus MPox Clade I lebih parah dilaporkan di Swedia dan Thailand. Saat ini tak ada laporan penyebaran lokal di kedua negara ini,” terangnya.
Perlu diketahui, kemarin Thailand mengonfirmasi kasus pertama diketahui di Asia. Dari strain klade 1b baru dan lebih mematikan. Pria Eropa berusia 66 tahun itu mendarat di Bangkok dari Afrika. Pada 14 Agustus dan dikirim ke rumah sakit dengan gejala MPox.
Pihak berwenang Thailand memantau 43 orang sudah melakukan kontak dekat dengan pria itu. Pemantauan harus dilakukan selama 21 hari kedepan. <Anto/geobdg>
