Foto Yonhap

Setelah Dokter, Kini Giliran Sopir Bus Berunjuk Rasa

1 minute, 20 seconds Read

SEOUL–Serikat pengemudi bus di Seoul melakukan pemogokan umum pada Kamis (28/3) untuk menuntut kenaikan gaji. Mereka menghentikan pengoperasian hampir 98 persen bus yang melintasi Ibukota Korea Selatan dan menelantarkan penumpang pada jam sibuk pagi hari.

Dalam negosiasi upah di menit-menit terakhir yang dilakukan dari Rabu hingga Kamis pagi, Serikat Pekerja Bus Seoul dan majikan mereka gagal mencapai kesepakatan mengenai tuntutan serikat pekerja untuk kenaikan upah per jam sebesar 12,7 persen. Unjuk rasa itu berlangsung setelah aksi pemogokan massal dokter yang menganggu layanan medis di Korsel.

Serikat pekerja, yang memiliki sekitar 18.000 anggota di 65 perusahaan, merespons dengan terus melancarkan ancaman pemogokan. Aksi itu berdampak pada 7.210 bus dalam kota, yang mewakili 97,6 persen layanan bus di ibukota.

Pemogokan umum tersebut merupakan pemogokan umum pertama sejak tahun 2012. Aksi itu menelantarkan penumpang pada jam sibuk pagi hari. Protes itu menunda waktu perjalanan penumpang dan membuat penumpang yang tidak mendapat informasi terkejut.

Pemerintah kota menambah pengoperasian kereta bawah tanah pada jam sibuk pagi dan sore hari untuk meminimalkan ketidaknyamanan penumpang. Selain itu, Pemkot Seoul memperpanjang jam operasional kereta bawah tanah dari jam 1 pagi hingga jam 2 pagi.

25 pemerintah kabupaten di kota tersebut menyediakan layanan antar-jemput darurat gratis untuk mengangkut penumpang dengan cepat ke stasiun kereta bawah tanah. <ds/geobdg>

Share us:

Similar Posts