PERSIB Bandung berduka. Mantan Ketua Umum Persib TNI (Purn) Solihin GP pergi untuk selamanya. Selasa, 5 Maret 2024, Mang Ihin, meninggal dunia di RS Advent Bandung.
Mang Ihin adalah peletak dasar kebangkitan Persib di pentas sepakbola nasional. Ketua Umum Persib pada 1976-1983 melakukan terobosan besar, pasca Persib tereliminasi dari divisi elit. Dan harus berjuang dari kampung ke kampung karena Persib gagal promosi ke Divisi Utama.
Persib terhenti di babak 12 Besar Kompetisi Divisi I Perserikatan 1979/1980. Memaksa Mang Ihin, melakukan program pembinaan jangka panjang dan berkesinambungan pada para pemain muda.
Para pemain muda, bibit pemain Persib itu, didapatkan dan dikumpulkan oleh Marek Janota. Pelatih asing asal Polandia itu terus melakukan blusukan ke daerah mencari pemain muda berbakat dan bertalenta besar.
Muncul nama-nama Adjat Surdajat, Suryamin, Iwan Sunarya, Sukowiyono, Dede Iskandar, Ade Mulyono, Djafar Sidik, Ajid Hermawan, Robby Darwis. Mereka ditempa secara fisik, teknik dan mental oleh Marek Janota dalam rentang waktu cukup cukup lama.
Hasilnya, seperti dilansir persib.co.id, Persib Junior (U-19) berhasil menempati peringkat ketiga Piala Soeratin 1980 dan runner-up 1982. Para pemain muda inilah yang kemudian mengembalikan Persib promosi ke Divisi Utama setelah menjadi semifinalis di Kompetisi Divisi I Perserikatan 1983.
Prestasi Adjat Sudrajat dan kawan-kawan terus berkibar, kendati Mang Ihin sudah tidak menjabat Ketua Umum Persib. Titisan dan rintisan Mang Ihin yang diimplemetasikan Marek Janota dan melahirkan generasi emas lewat juara Divisi Perserikatan 1986, 1989/1990, 1993/1994, serta Liga Indonesia 1994/1995. <Dani/geobdg>