JENEWA–PBB melaporkan sekitar 17.000 anak-anak di Jalur Gaza dibiarkan tanpa pengasuhan orang tua atau terlantar. Situasi ini terus berlanjut selama hampir empat bulan setelah perang.
“Masing-masing memiliki kisah kehilangan dan kesedihan yang memilukan,” kata juru bicara Badan PBB untuk Anak-anak, Jonathan Crickx, seperti dilansir Al Mayadeen, Sabtu (10/2).
“Angka ini setara dengan satu persen dari keseluruhan populasi pengungsi yangberjumlah sekitar
1,7 juta orang. Mereka harus menerima kenyataan yang mengerikan,” katanya dalam konferensi pers di Jenewa.
Crickx menyebutkan, kondisi anak-anak tersebut menimbulkan tantangan yang signifikan. Banyak dari
mereka sering dalam keadaan cedera atau syok.
“Sehingga sangat sulit untuk memastikan identitas mereka. Dalam beberapa kasus, anak-anak bahkan tidak dapat menyebutkan nama mereka,” tambahnya. <ds/geobdg>
