BANDUNG — Kini, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membuka suara terkait pelemahan nilai tukar rupiah pada dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi pada pagi ini, Selasa (16/4/2024). Dilansir dari Refinitiv, rupiah dipembukaan perdagangan terpantau terjun bebas 1,23% ke angka Rp16.035/US$ dan dalam kurun waktu 30 menit, rupiah kembali ambles 2,27% ke level psikologis Rp16.200/US$.
Posisi itu, merupakan yang terlemah sejak April 2020 atau di saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kala itu. Perry menuturkan, pihaknya akan selalu berada di pasar untuk memastikan stabilitas nilai tukar. Sederet langkah intervensi kini telah siap diluncurkan.
“Ya, BI selalu ada di pasar dan kami akan terus memastikan nilai tukar rupiah akan terjaga baik, kita lakukan intervensi baik melalui spot maupun non delivery forward (NFD),” katanya kepada wartawan usai menghadiri rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta.
“Kami adakan penjajakan koordinasi dengan pemerintah dengan fiskal bagaimana menjaga moneter dan fiskal. Kami pastikan kami di pasar untuk melakukan langkah stabilisasi,” tandas Perry.
DiPada pukul 12.00 WIB, rupiah berada di level Rp16.170 per dolar AS. Kembali menguatnya rupiah dikarenakan intervensi yang telah dilakukan oleh BI. <Anto/geobdg>