Tangkapan layar via WA

Puting Beliung Terjadi Akibat Pertumbuhan Awan CB

1 minute, 18 seconds Read

BANDUNG–Angin puting beliung yang menerjang kawasan Rancaekek, Rabu sore, merupakan akibat pertumbuhan awan kumulonimbus (disingkat CB). CB adalah awan vertikal menjulang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya.

Demikian hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang angin puting beliung yang menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat tersebut.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu, angin puting beliung terjadi ketika kawasan tersebut sedang diguyur hujan dengan intensitas yang masuk ekstrim. Puting beliung itu juga terbentuk karena adanya pertumbuhan awan CB.

Seperti dilansir detik.com, Teguh mengungkapkan bahwa saat terjadinya puting beliung tersebut, kawasan di perbatasan Bandung-Sumedang sedang dilanda hujan dengan intensitas yang masuk ke kategori ekstrim. Menurutnya puting beliung terjadi karena adanya pertumbuhan awan CB yang disertai angin kencang.

Seperti diberitakan sebelumnya, bencana puting beliung terjadi Rabu sore sekitar pukul 15.50. Tiupan angin kencang itu dibarengi hujan lebat dan kilatan petir yang menggelegar.

Angin yang datang tiba-tiba terlihat memutar-mutar dan menerbangakan segala benda yang tercerabut. Langit pun terlihat hitam oleh benda-benda yang beterbangan.

Tiupan angin beliung begitu kuat sehingga mampu mematahkan tiang-tiang penyangga atap, menumbangkan, bahkan menjungkirbalikan mobil dan motor. <ds/geobdg>

Share us:

Similar Posts