BANDUNG — Tentara Israel melakukan Protokol Hannibal. kebijakan militer kontroversial yang bertujuan mencegah penculikan tentara Israel oleh musuh dengan segala cara, pada 7 Oktober tahun lalu. Hal ini terungkap dalam investigasi surat kabar Israel, Haaretz. Dalam laporan diterbitkan pada Minggu (7/7/2024). Surat kabar itu, menyatakan bahwa selama serangan Hamas belum pernah terjadi sebelumnya pada bulan Oktober lalu.
Tentara Israel mulai mengambil keputusan dengan informasi terbatas dan belum diverifikasi. Serta mengeluarkan perintah bahwa “tidak ada satu pun kendaraan yang boleh kembali ke Gaza”.
“Pada saat itu, tentara Israel tak mengetahui sejauh mana penculikan di sepanjang perbatasan Gaza. Tetapi mereka mengetahui bahwa banyak orang yang terlibat. Hal itu, sangat jelas apa yang dimaksud dengan pesan tersebut. Nagaimana nasib beberapa orang yang diculik itu,” kata laporan itu, dilansir Al Jazeera, Senin (8/7/2024).
Pada 7 Oktober, Hamas menangkap puluhan warga Israel, banyak di antaranya masih dalam penahanan atau telah terbunuh. Dalam serangan udara Israel di Gaza, tetapi banyak dari mereka ditangkap adalah warga sipil. Bukan tentara, yang mana Hannibal Directive tak berlaku bagi mereka.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan yang dipimpin oleh Hamas diperkirakan mencapai 1.139 orang. Sedangkan hampir 250 orang lainnya ditahan, menurut otoritas Israel. Sementara itu, lebih dari 38.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan statistik resmi.
Meskipun Haaretz mengungkapkan tak mengetahui berapa banyak tentara dan warga sipil terkena prosedur militer Hannibal. Surat kabar ini menambahkan bahwa “data kumulatif menunjukkan bahwa banyak dari orang diculik berada dalam risiko. Terekspos pada tembakan dari tentara Israel, meskipun mereka bukanlah targetnya”.
Laporan tersebut menyampaikan bahwa protokol Hannibal “diterapkan di tiga fasilitas militer disusupi oleh Hamas.” Dan “ini tak mencegah penculikan tujuh tentara atau pembunuhan 15 pengamat, serta 38 tentara lainnya”. <Anto/geobdg>