WASHINGTON–Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa waktu setempat atau Rabu WIB memberlakukan larangan suaka secara luas terhadap migran yang tertangkap melintasi perbatasan AS-Meksiko secara ilegal. Hal itu merupakan langkah penegakan hukum besar-besaran menjelang pemilu November yang akan menentukan kendali Gedung Putih.
Para migran yang tertangkap menyeberang secara ilegal dapat segera dideportasi atau dikembalikan ke Meksiko berdasarkan peraturan tersebut, yang akan berlaku setelah tengah malam. Akan ada pengecualian bagi anak-anak tanpa pendamping, orang-orang yang menghadapi ancaman medis atau keselamatan serius, dan korban perdagangan manusia, kata Departemen Keamanan Dalam Negeri AS seperti dilansir Reuters.
Peraturan ini akan menghentikan migran yang menyeberang secara tidak sah untuk menerima suaka, namun hanya berlaku ketika perbatasan selatan telah kewalahan.
Pemerintahan Biden mengatakan tindakan tersebut memudahkan petugas imigrasi untuk mengeluarkan orang-orang yang berada di AS secara ilegal.
Gedung Putih mengatakan, tindakan tersebut akan berhenti ketika jumlah migran yang melintasi perbatasan melambat ke tingkat yang aman dan dapat dikendalikan.
Tim kampanye Trump telah mengkritik tindakan Biden, dan kelompok pendukung migran menyatakan mereka akan menentang kebijakan baru tersebut di pengadilan
Imigrasi adalah salah satu isu utama pemilih menjelang pemilihan presiden bulan November, dan baik Partai Demokrat maupun Republik berusaha membuktikan kredibilitas mereka dalam topik ini.<ds/geobdg>