BANDUNG — Sepanjang tahun 2023, Harga batu bara mengalami penurunan. Permasalahan rantai pasok yang mulai teratasi dan kebijakan suku bunga tinggi yang menahan sisi permintaan. Membuat harga batu bara jadi ambruk.
Tercatat harga turun 64,85%, Batu bara menjadi US$ 136,95 per ton pada akhir tahun 2023.
Ada beberapa faktor yang menjadi pendorong turunnya harga batu bara sepanjang tahun 2023, yakni:
- Pengendalian inflasi melalui pengetatan suku bunga yang mengerem permintaan.
- Ambruknya harga batu bara masih disebabkan sejumlah faktor semakin lesunya ekonomi China. Tanda-tanda lesunya ekonomi China semakin jelas dalam data perdagangan mereka yang terlihat dari anjloknya impor China sepanjang tahun 2023.
- Musim dingin Eropa yang lebih hangat pada periode Oktober hingga Desember 2023. Membuat penurunan permintaan terhadap batu bara sebagai bahan baku listrik untuk penghangat ruangan.
Tetapi, penurunan harga batu bara global pada tahun 2023 masih dibatasi oleh beberapa sentiment positif, yakni:
- Pada periode Juli hingga Agustus 2023. Harga batu bara sempat mengalami tren kenaikan seiring dengan gelombang panas (heatwaves) menyebabkan permasalahan energi China. Hal ini akhirnya harus kembali bergantung ke batu bara.
Gelombang panas yang terjadi sebelumnya tak hanya menyebabkan lonjakan permintaan. Tetapi juga menyebabkan kekeringan yang mengganggu pasokan air untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Salah satu faktor suhu panas yang terjadi juga turut disebabkan oleh adanya El-Nino.
Sedangkan, sentimen kenaikan harga komoditas energi juga masih disokong oleh risiko geopolitik perang Israel dan Hamas yang sedang berlangsung. Kekhawatiran sisi pasokan terjadi seiring Timur Tengah yang erat kaitannya sebagai pemasok minyak dunia yang akan mengalami gangguan sisi pasokan.
Hal itu, mempengaruhi kenaikan harga minyak dan gas alam yang dapat mempengaruhi harga batu bara sebagai substitusinya. Anjloknya harga batu bara global. Tentunya berdampak pada kinerja produsen-produsen batu bara, tak melainkan produsen dari dalam negeri, dikutip CNBC Indonesia, Rabu 13 Maret 2024.
Kinerja Keuangan Perusahaan Batu Bara 2023
Terdapat beberapa perusahaan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah merilis kinerja keuangannya hingga akhir tahun 2023. Dapat terlihat penurunan harga batu bara global sangat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan-perusahaan batu bara yang ada di Indonesia.
Dari enam emiten yang sudah dirilis kinerja keuangannya pada tahun 2023. Mencatatkan penurunan laba bersih jika dibandingkan dari laba bersih tahun 2022. Berikut grafisnya
Proyeksi Batu Bara 2024
Menurut Analis Industri Pertambangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Ahmad Zuhdi. Harga batu bara 2024 diperkirakan akan kembali mengalami penurunan untuk rata-rata sepanjang tahun. Kisaran harga berada di titik US$117 per ton.
Nilai itu, lebih rendah dibanding rata-rata-rata sepanjang 2023 yang berada di US$ 172,05 per ton. Tidak hanya itu, perkiraan tersebut terhitung sebagai yang terendah sejak 8 Juni 2021. Proyeksi harga yang masih berada di level tinggi dibanding pra pandemi didasarkan oleh kemungkinan kebijakan pelonggaran keuangan ke depan.
Zuhdi menjelaskan bahwa kebijakan pengetatan suku bunga lebih berdampak pada demand side daripada supply side. Oleh keadaan saat ini lebih dipengaruhi oleh supply shock pasca pandemi.
Seiring dengan adanya inisiatif dari dua negara konsumen batu bara terbesar, China dan India, untuk melakukan stockpiling atau penimbunan. Walaupun ekonomi China dan India masih recovery. Sehingga harga batu bara diproyeksikan akan kembali menurun pada tahun 2025.
Zuhdi memperkirakan bahwa akan ada pembentukan equilibrium harga baru sekitar US$ 80-100 per ton pada 2025. Penurunan ini diperkirakan dapat terjadi, khususnya jika produksi dari negara eksportir seperti Indonesia dan Australia meningkat lebih cepat dari permintaan. Semakin tinggi persediaan yang tidak diimbangi permintaan, harga akan cenderung menurun, begitu juga sebaliknya.
Forecast Kinerja Saham Batu Bara 2024
Berdasarkan data forecast refinitiv, kinerja beberapa perusahaan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mengalami penurunan. Hal ini sejalan dengan forecast harga batu bara global tahun 2024 yang juga diprediksi mengalami penurunan. <Anto/geobdg>