Tangkapan Layar: Ilustrasi

Pertamina Kaji Review BBM Non Subsidi & Daya Beli Masyarakat

1 minute, 38 seconds Read

BANDUNG – Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting belum bisa membeberkan lebih jauh perihal lanjut atau tidaknya arahan. Untuk menahan harga BBM non subsidi tidak naik. Tetapi yang pasti, pihaknya masih melakukan kajian secara menyeluruh.

“Ya, kami masih review (BBM non subsidi). Kita tunggu hasil reviewnya ya,” papar Irto. Dilansir CNBC Indonesia, Minggu (30/6/2024).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan bahwa harga BBM non subsidi atau Pertamax Cs. Hal ini, harus memperhatikan daya beli masyarakat.

“Ya mau naik, cuma juga harus dilihat daya beli masyarakat,” ungkapnya. Saat ditanya apakah Pertamina boleh menaikkan harga BBM non subsidi, ditemui di Gedung Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Harga BBM Non Subsidi Dilepas ke Pasar

Sebelumnya, Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI meminta agar pemerintah tak lagi menahan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi seperti Pertamax (RON 92) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Pertamina (Persero).

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan, hal ini dikarenakan bisa berdampak pada beban biaya BUMN tersebut, karena harga jual lebih rendah dibandingkan harga keekonomiannya. Terlebih, BBM Pertamax bukan lah produk subsidi.

Seperti diketahui, pemerintah memutuskan bahwa harga BBM, baik subsidi dan non subsidi, yang disalurkan BUMN tidak mengalami kenaikan harga dari awal tahun hingga Juni 2024 ini.

“Untuk harga-harga yang memang non-subsidi seperti Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, dan sebagainya, biarkanlah mekanisme pasar saja. Tidak usah diatur oleh pemerintah,” ungkap Sugeng dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia,, belum lama ini. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts