BANDUNG–Dewan Keamanan PBB tidak mampu menghentikan aksi genosida (pembantaian) yang berlangsung di Gaza dan Tepi Barat sejak akhir tahun 2023. Indonesia juga menyayangkan sikap negara Global North, yang menerapkan standar ganda kebijakan terhadap Palestina.
“Kemana semua ‘kuliah’ yang sering mereka berikan mengenai HAM? Indonesia terus konsisten dan berada di garis depan bersama dengan bangsa Palestina memperjuangkan hak-hak mereka,” kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dalam Pernyataan Pers Menteri Luar Negeri (PPTM) 2024 yang diselenggarakan di Museum Konperensi Asia Afrika (KAA), Bandung (8/1).
Retno mengungkapkan, serangan Israel di Gaza sejak akhir tahun 2023 telah menewaskan lebih dari 21.000 orang, Sekitar 70% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Sebagian besar infrastruktur publik dan kesehatan juga telah hancur, termasuk RS Indonesia di Gaza Utara yang menjadi representasi dukungan dan kontribusi rakyat Indonesia bagi Palestina.
Pada Februari mendatang, Menlu Retno dijadwalkan akan mewakili Pemerintah Indonesia untuk sampaikan pernyataan lisan mendukung Mahkamah Internasional berikan Advisory Opinion untuk memperkuat posisi hukum Palestina.
Indonesia memegang teguh keyakinan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, termasuk Palestina. Namun Bangsa Palestina menjadi satu-satunya peserta di Konferensi Asia Afrika di Bandung yang belum menikmati kemerdekaannya.<ds/geobdg>