BANDUNG — Terjadi kemacetan yang sangat panjang menuju Pelabuhan Merak, Banten. Diduga lantaran semua kendaraan dibiarkan masuk menuju lokasi tanpa menerapkan sistem pengangkutan kapal feri. Situasi kepadatan kali ini, dinilai mirip dengan yang pernah terjadi pada tahun sebelumnya. Banyak pemudik mengaku menghabiskan waktu berjam-jam buat antre.
Andi Kristanto, misalnya, mengaku menghabiskan waktu hampir 12 jam untuk sampai di Merak. Sejak berangkat mudik dari Jakarta Barat sejak Sabtu (6/4/2024) pukul 07.30 WIB. Mobilnya masih di jalan tol sekitar satu kilometer di belakang Km 98 di Exit Merak per Minggu (7/4/2024) siang.
“Ya, hal ini dikarenakan pada saat ini. Semua kendaraan kembali boleh masuk pelabuhan tanpa batas dan tak ada pengaturan seperti pada tahun 2023 lalu.” Ungkap pakar transportasi dan juga stafsus Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, IB Ilham Malik, dalam keterangannya, Minggu (7/4/2024).
“Akibatnya, kita semua tahu terjadi penumpukan di Pelabuhan Merak dan disemua segmen jalan akses antara pelabuhan dan pintu tol,” paparnya.
Selain antrean yang sangat padat sepanjang jalan, dia juga menyebut Volume, Capacity, Ratio (VCR). Juga jalan menjadi sangat tinggi, sampai kinerja jalan pun menjadi sangat rendah.
“Ya, akibatnya kemacetan antrean kendaraan yang mau masuk kapal. Pada saat yang sama kendaraan tak dapat turun dari kapal dan keluar dari pelabuhan dengan cepat. Maka waktu bongkar muat pun, menjadi sangat panjang,” katanya.
Pada 2023 lalu, dia menyebut ASDP mengoptimalkan kapasitas kapal dan waktu bongkar muat. Aparat terkait juga mampu mengatur jumlah kendaraan yang akan masuk di buffer zone. Zona penyangga yang terbagi-bagi sesuai dengan kapasitas angkut kapal di dermaga ekspres dan reguler. Sehingga, tidak ada antrean panjang mengular.
“Jika memang akan ada volume yang lebih banyak pada 2024 ini. Maka perlu dibagi dan dipilah, apa yang membuat volume ini menimbulkan masalah. Padahal, sudah ada Pelabuhan Ciwandan dan BBJ,” tandasnya.
“Sayang memang, semua pihak terkait tak mau belajar dari masa mudik 2023 lalu. Selalu saja ada pihak yang tidak mau koreksi. Pengalaman dari apa yang sudah berjalan dengan baik masa mudik 2023 lalu. Hal ini, yang membuat kita semua sangat prihatin,” pungkasnya. <Anto/geobdg>