Tangkapan Layar: Perempuan Tajikistas harus pakai baju adat.

Promosikan Pakaian Nasional Tajikistan, Tapi Larang Hijab

1 minute, 51 seconds Read

BANDUNG – Radio Liberty melaporkan hukuman bagi pelanggar bervariasi. Dari setara dengan 7.920 somoni atau sekitar Rp12 juta untuk individu dan 39.500 somoni atau sekitar Rp61 juta untuk badan hukum. Pejabat pemerintah dan otoritas keagamaan dilaporkan akan menghadapi denda yang jauh lebih tinggi. Masing-masing 54.000 somoni atau sekitar Rp83 juta dan 57.600 somoni atau sekitar Rp89 juta, jika terbukti bersalah.

Dilansir dari media Tajikistan, belum lama ini, sudah melarang Jilbab Islami dilarang secara tak resmi. Tindakan keras pemerintah Tajikistan terhadap hijab dimulai pada tahun 2007. Ketika Kementerian Pendidikan melarang pakaian Islami dan rok mini gaya Barat untuk pelajar.

Larangan ini akhirnya diperluas ke semua lembaga publik. Dengan beberapa organisasi menuntut staf dan pengunjung untuk melepas jilbab mereka.

Pemerintah daerah membentuk satuan tugas khusus untuk menegakkan larangan tak resmi tersebut. Sedangkan polisi menggerebek pasar untuk menahan “pelanggar”. Tetapi pihak berwenang menolak banyak klaim dari perempuan. Hal itu, yang mengatakan mereka dihentikan di jalan dan didenda karena mengenakan jilbab.

Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir melakukan kampanye untuk mempromosikan pakaian nasional Tajik. Pada 6 September 2017, jutaan pengguna ponsel menerima pesan teks dari pemerintah. Hal itu, menyerukan perempuan untuk mengenakan pakaian nasional Tajik.

Pesan tersebut menyatakan bahwa “Mengenakan pakaian nasional adalah suatu keharusan!”. “Hormati pakaian nasional,” dan “Mari kita jadikan tradisi yang baik dalam mengenakan pakaian nasional.”

Kampanye ini mencapai puncaknya pada tahun 2018 ketika pemerintah memperkenalkan naskah setebal 376 halaman. Buku Panduan Pakaian yang Direkomendasikan di Tajikistan Hal ini, yang menguraikan apa yang harus dikenakan wanita Tajikistan untuk berbagai kesempatan.

Tajikistan juga secara tak resmi melarang janggut lebat. Ribuan pria dalam satu dekade terakhir dilaporkan sudlah dihentikan oleh polisi. Dan janggut mereka dicukur di luar keinginan mereka.

Adapun mayoritas atau sekitar 95%-98% penduduk Tajikistan beragama Islam.. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts