BEIRUT–Para analis masih mencari penjelasan atas skala serangan melalui pager Hizbullah di Beirut, Lebanon, Selasa (17/9).
Beberapa orang menduga peretasan mungkin menyebabkan baterai pager menjadi terlalu panas, yang menyebabkan perangkat tersebut meledak. Tindakan seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun, banyak ahli mengatakan hal itu tidak mungkin terjadi, dengan rekaman ledakan yang tidak sesuai dengan baterai yang terlalu panas.
Analis lainnya mengatakan, beberapa jenis serangan rantai pasokan. Serangan ini melibatkan pager yang dirusak selama pembuatan atau pengirimannya, lebih mungkin terjadi.
Serangan rantai pasokan menjadi perhatian yang berkembang di dunia keamanan siber. Banyak insiden disebabkan oleh peretas yang mendapatkan akses ke produk saat produk tersebut sedang dalam tahap pembuatan.
Namun, serangan ini biasanya terbatas pada perangkat lunak. Serangan rantai pasokan perangkat keras jauh lebih jarang terjadi karena melibatkan akses langsung ke perangkat.
Jika ini memang serangan rantai pasokan, maka akan melibatkan operasi besar untuk secara diam-diam merusak pager dengan cara tertentu.
Baca juga: http://geobdg.com/web/Ledakan Pager Tewaskan 9 Orang, Lukai Ribuan Lainnya
Seorang mantan ahli amunisi Angkatan Darat Inggris mengatakan kepada BBC bahwa perangkat tersebut kemungkinan berisi antara 10 hingga 20 gram bahan peledak berkekuatan militer. Bahan itu disembunyikan di dalam komponen elektronik palsu.<ds/geobdg>