Foto Reuters

Myanmar Bantah Laporan PBB Tentang Pembelian Senjata

0 minutes, 54 seconds Read

NAYPYIDAW–Bank sentral Myanmar membantah laporan PBB bahwa pemerintah militer negara itu masih dapat mengakses uang dan senjata untuk perang melawan pasukan anti junta. Bank tersebut mengatakan bahwa lembaga keuangan di bawah pengawasan bank mengikuti prosedur yang ditentukan.

“Bank Sentral Myanmar menyatakan keberatan keras kami terhadap laporan Pelapor Khusus PBB. Laporan PBB sangat merugikan kepentingan warga sipil Myanmar dan hubungan antara Myanmar dan negara lain,” katanya dalam pernyataan yang diterbitkan surat kabar junta dan dilansir Reuters, Minggu.

Pelapor hak asasi manusia Myanmar, Tom Andrews, melaporkan bahwa meskipun upaya internasional untuk mengisolasi junta tampaknya telah mengurangi kemampuannya untuk membeli peralatan militer. Junta masih mengimpor senjata, teknologi penggunaan ganda, peralatan manufaktur, dan lainnya senilai 253 juta dolar AS.

Laporan tersebut mengatakan, Myanmar mendapat bantuan dari bank internasional, termasuk bank dari negara tetangganya, Thailand, untuk pembeliannya.<ds/geobdg>

Share us:

Similar Posts