BEIJING--Militer Tiongkok dan media pemerintah menuduh Amerika Serikat mengancam keamanan global. Tuduhan itu dilontarkan beberapa hari setelah Reuters melaporkan bahwa SpaceX milik Elon Musk sedang membangun ratusan satelit mata-mata untuk badan intelijen AS. Demikian ungkap pejabat China, Senin (18/3).
Reuters yang mengutip lima sumber menyebutkan, Unit Starshield SpaceX sedang mengembangkan jaringan satelit di bawah kontrak rahasia senilai 1,8 miliar dolar AS (Rp 28 triliun) dengan National Reconnaissance Office (NRO).
Sebuah akun media sosial yang dijalankan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan program SpaceX mengekspos Amerika Serikat yang tidak tahu malu dan standar ganda ketika Washington menuduh perusahaan teknologi Tiongkok mengancam keamanan AS.
“Kami mendesak perusahaan-perusahaan AS untuk tidak membantu penjahat melakukan kejahatan,” Junzhengping, akun yang dijalankan oleh PLA, memposting di platform media sosial Weibo. Akun tersebut memiliki 1,1 juta pengikut. <ds/geobdg>