BANDUNG – Jordania tak asing bagi peradaban islam dari sejarahnya, hal itu pernah menjadi salah satu pusat peradaban muslim disana. Negara ini, konon termasuk wilayah Syam karena kedekatannya dengan Damaskus.
Hal tersebut, selama beberapa abad Yordania merupakan saksi penting bagi jatuh bangunnya kejayaan Islam. Negara itu pernah menjadi saksi Perang Mu’tah pada masa Rasulullah SAW dan Perang Salib pada masa Dinasti Ayyubiyah.
Tak heran bila kini telah ditemukan bukti-bukti sejarah tersebut, di antaranya yakni makam para sahabat Rasulullah. Tak sedikit sahabat yang menghembuskan napas terakhir di wilayah Yordania. Makamnya pun hingga kini masih bertahan dan dikunjungi oleh banyak peziarah. Berikut ini, makam para sahabat Rasulullah di Yordania:
- Muadz bin Jabal
Sahabat ini, berasal dari golongan Anshar meninggal di Yordania pada 18 Hijriyah. Mereka dimakamkan berdekatan dengan makam anaknya. Muadz yang wafat dalam usia 38 tahun, hal itu merupakan salah satu sahabat Rasul yang terkenal sebagai qadi.
Ia pernah diutus ke Yaman untuk memperkenalkan Islam dan mengajarkan agama ini ke penduduk negara tersebut, sampai akhirnya beliau mendapat misi untuk berdakwah di Syam.
Muadz berislam berkat dakwah Musaib bin Umair ketika berada di Madinah. Sejak saat itulah, ia terus belajar Islam secara mendalam lalu dikenal sebagai ulama. Hingga saat ini, makamnya tak pernah sepi oleh para peziarah.
- Abdullah bin Rawahah
Tentunya, sosok yang satu ini, berasal dari golongan Nasrani sebelum memeluk islam, merupakan komandan perang ketiga yang ditunjuk oleh Rasul untuk memimpin tentara Islam pada Perang Mu’tah. Perang itu, berlangsung di kawasan Syam, yang kini termasuk Yordania saat ini.
Sahabat yang dikenal pula dengan sebutan nama Abu Amra’ al-Ansari al-Khazraji al-Badri ini, yakni sosok yang memiliki kepedulian tinggi dan kecintaan yang sangat besar terhadap agama islam.
Bahkan, Ia beberapa kali tercatat terlibat peperangan besar. Semangat berjihadnya menggelora dan oatut jadi teladan. Ia sangat terpukul mendengar Ja’far bin Abi Thali gugur dalam Perang Mu’tah.
- Zaid bin Haritsah
Sosok yang satu ini juga yang merupakan anak angkat Rasulullah tersebut adalah komandan perang pertama yang ditunjuk oleh Rasulullah memimpin perang Mu’tah. Ia meninggal saat berusia 55 tahun. Kedudukannya dalam sejarah Islam sangatlah mulia.
Bahkan dia merupakan pemuda kedua setelah Ali bin Abi Thalib yang berikrar syahadat. Zaid kecil konon merupakan budak yang ditahan oleh Banu Qais dan akhirnya dijual di Makkah dan dibeli oleh Hakim bin Hizam.
Hakim lantas menghadiahkan Zaid untuk Khadijah, sebelum menikah dengan Rasulullah SAW. Zaid termasuk salah satu sahabat yang disebutkan kisahnya dalam Alquran surah al-Ahzab ayat 37, tentang kedudukan anak angkat yang menurut hukum Islam.
- Makam Nabi Shu’ayb
Tempat bersejarah yang satu ini, juga tak jauh hanta sekitar setengah jam berkendaraan ke arah barat laut Kota Amman, atau ke wilayah Salt, akan dijumpai makam Nabi Shu’ayb ‘alaihi salam . Syu’aib (sekitar 1600 SM – 1500 SM) adalah seorang nabi yang diutus kepada kaum Madyan dan Aikah. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1550 SM. Namanya disebutkan sebanyak 11 kali di dalam Al-Qur’an dan ia wafat di Madyan.
<Anto/Geobdg>.