BANDUNG — Kembali Politeknik Geologi dan Pertambangan (Polgeta) “AGP”. Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menggelar Seminar Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang bertajuk “. Semangat Beraktifitas dalam Penulisan Berkualitas” bagi dosen dan mahasiswa. Hal itu dilakukan untuk memberikan pemahaman dan mengingatkan kembali. Bahwa tugas seorang dosen yakni tentang penelitian dan PKM. kegiatan ini dilakukan di Kampus Polgeta AGP, Jln. Lodaya No.38 Bandung, belum lama ini.
Hal itu dikatakan Ketua LPPM Polgeta AGP Bandung, Gumilar Utamas Nugraha S.Si., M.T. Saat membuka seminar melalui Daring, karena dia sedang menempuh pembelajaran S3 di Taiwan. Jarak, tentu tak membuatnya berhenti untuk berkreatifitas. Dengan tupoksinya sebagai dosen yakni 3 hal seperti pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, kegiatan seminar kali ini, walaupun ditengah bulan suci ramadhan. Tak menghentikan untuk memberikan pemahaman dan pengingat kepada seluruh dosen dan mahasiswa di Polgeta AGP. Tentunya dengan pemahamaan tentang penulisan karya tulis ilmiah, para dosen bisa lebih bergerak atau mereview kembali agendanya. Dalam membuat karya tulis ilmiah yang berkualitas,” katanya.
Seminar Penulisan Karya Tulis Ilmiah menghadirkan narasumber internal Polgeta AGP. Yakni Sukatno Krisbianto, yang juga Direktur dan sekaligus Jurnalis di Harian Umum Koran Gala Bandung dan sebagai Moderator Wendah. Tentu, dengan pengalamannya dapat sharing sesion karya tulis ilmah tetapi yang populer dan bisa di baca oleh masyarakat umum.
“Alhamdulillah, dengan pengalaman narasumber yang berkiprah di media bisa memberikan kiat-kiat khusus tentang menulis opini atau jurnal populer yang bisa dibagikan ke seluruh dosen dan mahasiswa Polgeta AGP,” papar Gumilar.
Sebenarnya seluruh dosen sudah paham tentang karya tulis ini, pasalnya, tetapi pihaknya mengingatkan kembali atau memberikan masukan baru untuk meningkatkan karya tulisnya agar lebih baik kedepannya. Biasanya, peneliti ini kurang mendalam dalam memahami permasalahan karena ada kesenjangan antara kenyataan aktual dan keinginan ideal yang dikehendaki.
“Hal itu, juga termasuk cara memilih judul yang tepat dinyatakan berupa proposisi, bukan kalimat memberikan gambaran ringkas, tepat, jelas tentang gagasan yang ditulis. Tentunya, agar membuat pembaca tertarik mengetahui isi tulisan, mudah diingat dan memancing perhatian pembaca,” tandas Gumilar.
Gumilar menambahkan bahwa kata kunci karya ilmiah adalah Ide nyentrik, evolutif, seksi, menggoda dan idenya menantang. Tak kalah pentinya juga yang harus dipahami oleh seorang peneliti yakni tentang Novelty atau kebaruan dalam penelitian tersebut. Hal itu, sangat perlu untuk dipahami oleh semua peneliti yang kedepan bisa menjadi acuan atau bagi peneliti selanjutnya untuk kebaruan keilmuan itu sendiri.
“Ya selain itu juga tentang tinjauan pustaka dan metode penelitian perlu dituliskan jenis riet empirik non empirik dari peneliti yang akan dilakukan. Terakhir yaitu daftar pustaka ini merupakan bagian dari peryataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau hasil penetilian dari penulis atau penulis sendiri yang sudah direkomendasikan,” tukasnya.
“Tak kalah pentinya yakni penelusuran turnitin hal ini wajib dilakukan oleh seorang peneliti untuk mengetahui plagiarsm tentang tulisan karya ilmiah tersebut maksimal 20 persen,” pungkas Gumilar.
<Anto/geobdg>