Tangkapan Lyar: Anggota Hamas berdiri di samping poster kepala politik Hamas Ismail Haniyeh selama protes untuk mengutuk pembunuhannya, di kamp pengungsi Palestina al-Bass, di kota pelabuhan selatan Tyre, Lebanon, Rabu, 31 Juli 2024. (AP/Mohammed Zaatari)

Kronologi Pembunuhan Ismail Haniyeh, Bom Ditanam 2 Bulan

1 minute, 52 seconds Read

BANDUNG — Kembali menguncang dunia, atas tewasnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada Rabu (31/7) dinihari waktu setempat. Dia meninggal saat beristirahat di Teheran, Iran. Sebelumnya, media pemerintah Iran dan Hamas mengindikasikan Haniyeh terbunuh roket yang ditembakkan. Dari luar gedung tempat dia menginap.

Tetapi, temuan baru mengungkap bahwa sebuah bom diselundupkan ke dalam wisma tamu. Hal itu, yang berada di bawah perlindungan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Hal ini pertama kali diberitakan oleh The New York Times. Media itu, mengungkapkan kematian Haniyeh dan bodyguard-nya disebabkan ledakan sebuah bom canggih dikendalikan dari jarak jauh.

Bom itu diselundupkan sekitar dua bulan lalu ke dalam kamar pemimpin Hamas di wisma tamu Teheran. Tentunya, tempat dia menginap selama ini.

Laporan itu mengutip seorang pejabat Amerika Serikat (AS) dan tujuh pejabat Timur Tengah. Termasuk dua anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran.

Hal Memalukan bagi IRGC

Laporan itu, juga mengutip para pejabat dari AS dan Timur Tengah yang mengutarakan Israel berada di balik pembunuhan.

Menurut tiga pejabat Iran, pembunuhan tersebut merupakan “hal yang sangat memalukan” bagi IRGC. Hal itu pula yang mengelola wisma tempat Haniyeh dan pejabat lainnya menginap.

Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri pengambilan sumpah Presiden Iran yang baru terpilih Masoud Pezeshkian. Israel tak membenarkan atau membantah pembunuhan tersebut, tapi Iran berjanji akan membalas dendam. Hal itu, terhadap Israel, dilansir dari The Times of Israel, Sabtu (3/8/2024).

Pejabat IRGC mencatat bahwa meskipun ledakan itu menghancurkan jendela dan meruntuhkan sebagian dinding kompleks. Dan hanya sedikit kerusakan pada bangunan secara keseluruhan.

Menurut The New York Times, hal itu menunjukkan bahwa ledakan itu kemungkinan besar bukan disebabkan oleh serangan rudal. Seperti yang telah diberitakan. Sebuah rudal juga akan kesulitan menembus pertahanan udara Iran, kata media itu. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts

Leave a Reply