Tangkapan Layar: Investigasi Tabrakan KA Lokal Bandung Raya dengan KA Turangga

KNKT: Penyebabnya Gangguan Sinyal, Sistem Interface Tanpa Perintah

3 minutes, 8 seconds Read

BANDUNG — Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), melalui Plt Kasubkom IK Perkeretaapian KNKT Gusnaedi Rachmanas. Menyebut dari hasil Investigasinya. Bahwa di Stasiun Haurpugur kirim sinyal ‘warta lepas” atau info Keberangkatan KA Bandung Raya ke Stasiun Cicalengka.

Indikator blok mekanik Stasiun Cicalengka berubah warna putih, yang artinya petak jalan ke arah Stasiun Haurpugur aman untuk dilalui KA. Hal itu, terjadi karena alat blok mekanik bekerja Berdasarkan sequence Pelayanan. Serta tak bisa Mengakomodir jika terjadi Perbedaan sequence Pelayanan info blok yang sudah terjadi sebelumnya.

“Indikasi aman Blok Ke HRP warna putih ini, menjadi acuan PPKA Stasiun Cicalengka. Untuk layani KA 85A Turangga Langsung Berjalan ke arah Stasiun Haurpugur,” Sebutnya.

KNKT Menyimpulkaan. Bahwa tragedi ini terjadi akibat adanya sinyal yang dikirim sistem interface tanpa Perintah alat Persinyalan blok mekanik di Stasiun Cicalengka. Karena proses oleh sistem Persinyalan blok Elektrik Stasiun Haurpugur. Dari sinyal itu, nampak pada layar monitor Stasiun Haurpugur sebagai Indikasi, seolah telah diberi “Blok Aman oleh Stasiun Cicalengka”.

Gusnaedi Menuturkan bahwa hal ini justru kena dampak pada proses Pengambilan Keputusan dari layanan KA dari Masing-masing stasiun.

“Investigasi, tak ada Prosedur Pelayanan KA yang Spesifik terkait dengan Persinyalan blok Elektrik mekanik. Pelayanan KA yang ada di dalam Prosedur di tiap stasiun tak Mengakomodir komunikasi antara persinyalan blok elektrik dengan mekanik,” tuturnya.

“Hal itu, juga bisa Mempengaruhi proses Pengambilan Keputusan di setiap stasiun,” papar Gusnaedi. Faktor yang berkontribusi pada kasus Kecelakaan ini yaitu. Telah ditemukan sinyal dari sistem interface sangat tinggi dalam waktu sangat singkat, Tuturnya.

“Uncommanded signal yang terjadi. Terproses oleh sistem Persinyalan blok Elektrik Stasiun Haurpugur yang ditampilkan sebagai Indikasi telah diberi “Blok Aman”. Sehingga PPKA Stasiun Haurpugur dapat Melanjutkan proses layanan rute untuk KA 350 CL. Bandung Raya menuju Stasiun Cicalengka,” ucap dia.

Kemudian, KNKT juga Menemukan, Terjadinya sistem Masing-masing Persinyalan dan Confirmation bias. Sehingga Mempengaruhi proses Pengambilan Keputusan PPKA Stasiun Cicalengka dan PPKA Stasiun Haurpugur.

“Sehingga SOP di kedua stasiun itu tidak mewakili keadaan yang sebenarnya. Anomali berupa Uncommanded signal yang sebelumnya telah terekam. Beberapa kali tidak tercatat sebagai gangguan Persinyalan. Sehingga Permasalahan tersebut tidak terdeteksi lebih awal,” Terangnya.

Korban Kecelakaan

VP President Public Relations KAI Joni Martinus. Menyebutkan jumlah Penumpang KA Turangga 287 orang dan KA Commuterline 191 Penumpang. Ada sekitar 37 Penumpang luka ringan dan telah dibawa ke Rumah Sakit, Berdasarkan data pada pukul 12.15 WIB.

Joni Menyebutkan, seluruh Penumpang tengah Mendapatkan Perawatan di tiga Rumah Sakit. Rinciannya, 32 orang dirawat di RSUD Cicalengka. 2 orang di RS Edelweis, 2 orang di RS AMC dan 1 orang di RS Santosa.

Setidaknya, ada empat petugas KA Meninggal dunia, pada Insiden yang Melibatkan. KA Turangga (KA Plb 65A) dengan KA Commuterline Bandung Raya (KA 350). Pada lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 Jumat (5/1) pukul 06.03 WIB. Terdiri dari Masinis, Asisten Masinis, Pramugara dan Security.

“Kami sangat berduka atas Meninggalnya petugas KA. Kami sangat Mengapresiasi jasa mereka yang telah Berkontribusi pada Perusahaan,”. Pungkas EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts

Leave a Reply