BANDUNG — Kevin Ray Mendoza baru dua kali mencatat clean sheet di bawah mistar gawang Persib Bandung. Tepatnya saat Persib mempermalukan PSIS Semarang 3-0. Dan melabrak RANS Nusantara FC 4-0.
Tapi Kevin sudah menjadi idola baru bobotoh. Aksinya di gawang Persib selalu mendapat komentar positif. Kiper timnas Filipina itu dianggap kunci sukses Persib di Liga 1 musim ini.
Ketenangan Kevin menahan gempuran penyerang lawan. Refleknya yang luar biasa. Timing-nya memotong bola-bola crossing mengagumkan. Semua itu mengantarkan Kevin jadi kiper nomor satu Persib.
Modal itupula yang membawa Kevin bisa meredam serangan Persija Jakarta di el clasico Indonesia. Kehebatan itu pula yang membuat striker tajam Persija Marko Simic mati kutu. Tidak tahu cara jitu menjebol gawanga Persib yang ditongkrongi Kevin.
“El clasico, di manapun, jadi pertandingan yang luar biasa. Semua pemain tampil dengan kemampuan terbaiknya untuk jadi pemenang,” kata Kevin.
Kevin, awalnya sangat berharap, bobotoh memenuhi Stadion Si Jalak Harupat, saat el clasico digelar. Karena Kevin merasakan atmosfir yang fantastis saat bertanding di depan ribuan bobotoh fanatik Persib.
“Saya selalu merasakan atmosfir yang sangat fantastis setiap kali bertanding di depan bobotoh. Momen seperti itu selalu saya tunggu setiapkali tampil di kandang,” ungkap Kevin kemarin.
Sayang saat el clasico kerinduannya pada kehadiran bobotoh tidak terjadi. Sanksi Komdis PSSI memaksi Kevin tampil tanpa kemeriahan bobotoh.
“Sudah pasti sedih karena mereka tidak bisa datang ke pertandingan. Harapannya ke depan stadion bisa kembali dipenuhi lagi oleh kemeriahan dan kegembiraan bobotoh,” ungkap Kevin. <dani/geobdg>