HANOI–Kekuatan nuklir strategis Rusia selalu berada dalam kondisi siap tempur penuh. Itulah sebabnya apa yang dilakukan negara-negara Barat tidak terlalu menjadi perhatian Rusia.
Hal itu ditegaskan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam press briefing di Hanoi, Vietnam, yang dilaporkan kantor berita TASS, Jumat (21/6)
“Tetapi kami mengawasinya dengan cermat dan, jika ada ancaman yang mulai meningkat, kami akan merespons dengan baik dan proporsional,” tambah Putin.
Namun, lanjut Putin, negara-negara yang tidak bersahabat sedang berupaya menciptakan elemen senjata baru untuk menurunkan ambang batas pengaktifan senjata nuklir mereka, sehingga Rusia kini mempertimbangkan amandemen doktrin nuklirnya.
“Hal ini disebabkan oleh munculnya unsur-unsur baru. Setidaknya kami tahu bahwa musuh potensial sedang mengerjakannya, terkait dengan penurunan ambang batas penggunaan senjata nuklir. Secara khusus, alat peledak nuklir berkekuatan sangat rendah sedang dikembangkan,” ungkap Putin.
Namun, ungkap Putin, Rusia tidak berniat memasukkan ketentuan kemungkinan serangan nuklir preventif ke dalam doktrin nuklirnya, karena serangan balasan sudah cukup untuk menghancurkan musuh.<ds/geobdg>