BANDUNG — Menurut data Flightradar24, masalah gagal terbang Cathay Pasific tampaknya terungkap beberapa menit usai lepas landas. Ketika penerbangan CX383 awalnya menuju ke laut, selatan Hong Kong.
Alih-alih segera berbelok ke utara untuk perjalanan sekitar 12 jam ke Zurich. Pesawat melakukan dua lingkaran lebar sebelum kembali ke Hong Kong. Cathay mendarat dengan aman sekitar 75 menit usai lepas landas, menurut data pelacakan.
Para ahli mengungkapkan masalah seperti itu jarang terjadi, kecuali cacat lebih dalam. Namun, setiap inspeksi lebih lanjut meluas bisa mengganggu maskapai penerbangan.
Seseorang akrab dengan masalah ini menjelaskan insiden itu melibatkan masalah dengan nosel bahan bakar. Komponen yang mengarahkan bahan bakar di dalam mesin. Mesin ini diproduksi oleh Rolls-Royce.
Dari Cathay Pacific mengatakan tiga dari 48 pesawat bertenaga Rolls-Royce telah diperiksa. Melalui perbaikan berhasil dan semuanya diperkirakan akan melanjutkan operasi pada Sabtu.
Maskapai ini membatalkan setidaknya 34 penerbangan pulang-pergi karena gangguan pada armadanya. Walaupun kegagalan bagian terjadi pada salah satu dari 18 jet A350-1000. Pihak Cathay Pacific menuturkan memeriksa 30 A350-900 lebih kecil sebagai “langkah pencegahan.”
Insiden itu menyebabkan penurunan tajam dalam saham pembuat mesin Inggris Rolls-Royce pada Senin. Tetapi mereka bangkit kembali pada Selasa karena kekhawatiran atas implikasi bagi armada global mereda. Dan beberapa analis menyebut aksi jual berlebihan.
Saham Rolls naik 2,4% dan berada di antara para pemenang teratas pada indeks FTSE 100 blue-chip London. Sedangkan saham Cathay Pacific mengakhiri hari ini turun 0,6%. <Anto/geobdg>