Tangkapan Layar: VP Investor Relations & Chief Economist PT BUMI Resources, Tbk, Achmad Reza Widjaja, PhD. Didampingi Manager Investor Relations, PR & Media PT BUMI Resources, Tbk, Ricco Surya, saat Press Conference, belum lama ini. Di Rumah Makan Boemi Mitoha, Ciliwung, Kota Bandung. .

Batu Bara Masih Jadi Modal Kebangkitan Ekonomi Indonesia

2 minutes, 31 seconds Read

BANDUNG  – PT Bumi Resources, Tbk, mengatakan, bahwa hingga kini batu bara masih menjadi modal kebangkitan ekonomi Indonesia.

Hal ini dikatakan VP Investor Relations & Chief Economist PT BUMI Resources, Tbk, Achmad Reza Widjaja, PhD. Didampingi Manager Investor Relations, PR & Media PT BUMI Resources, Tbk, Ricco Surya, saat Press Conference, belum lama ini. Di Rumah Makan Boemi Mitoha, Ciliwung, Kota Bandung.

“Untuk membangun negara ini, kita memerlukan energi yang berimbang. Hal ini selain energi terbarukan,” kata dia.

Kata Reza, energi terbarukan ini mengandalkan air, angin, matahari, dan masih terbatas dan belum cukup.  Tetapi tetap penggunaan batubara harus bijak

Dia menambahkan, tambang batu bara di Indonesia yang bermasalah adalah tambang batu bara yang kecil. Karena mereka menambang batu bara lalu lubang galian mereka tinggalkan. Dan penanganan lingkungannya tak ada.

“Untuk pertambangan besar sangat memperhatikan lingkungan, terbukti PT Bumi Resources, Tbk. Sudah mendapatkan berbagai penghargaan terkait penanganan lingkungan yang jumlahnya sudah tak terhitung,” papar Reza.

Diakuisisi Bakrie

Dulu Bumi Resources ini yakni perusahaan asing, padal dia, kemudian diakuisisi Bakrie grup. Pastinya sangat memperhatikan lingkungan dan yang berkelanjutan.

“PT Bumi Resources bila melakukan penambangan selalu berkonsultasi. Tentunya, dengan Kementerian Lingkungan Hidup,” ucap Reza.

“Bahkan bila ada tetesan oli di tambang, kita didenda sangat besar oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Tetapi lucunya di kota-kota besar banyak tetesan oli tapi tak didenda,” tandasnya.

Reza menambahkan, sebenarnya pemerintah masih bertahan dengan batu bara. Karena yang siap hanya batu bara sesuai dengan daya beli masyarakat. “Seperti pembangkit listrik tenaga uap yang bahan bakarnya batu bara,” ujar dia.

Target Produksi Dinaikkan

Ditahun 2023 target produksi nasional batu bara yakni 690 juta ton per tahun. Kemudian pemerintah di akhir periode 2023 menaikkan menjadi 770 juta ton. Bahkan di tahun 2024 ini, targetnya dinaikkan menjadi 970 juta ton.

Achmad Reza Widjaja mengatakan, PT Bumi Resources yang memiliki dua tambang mampu menghasilkan batu bara hingga 110 tahun ke depan, “Bahkan bisa lebih karena di Papua belum dibongkar,” ujarnya.

Batu bara ini, lanjut dia, bisa diubah berbagai macam produk yang bernilai tambah seperti metanol, LPG, dan amonia.

Terkait produksi batu bara setiap tahun target produksi terus meningkat. Karena ada kewajiban 25 persen hasil produksi harus masuk ke PLN.

“Tambang batu bara ini masih penyumbang royalti terbesar. Untuk Pendapatan Negara Bukan Pajak, yakni sekitar 10 persen. Pastinya batu bara masih menjadi modal kebangkitan ekonomi bangsa,” pungkas Reza. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts