Ilustrasi paru-paru manusia yang terinfeksi tuberkulosis.

Jumlah Kasus TBC Melonjak Tajam pada 2023, Ini Alasannya

1 minute, 11 seconds Read

Jumlah kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia pada 2022 dan 2023 meningkat tajam karena perbaikan sistem deteksi dan pelaporan. Pada 2022 ditemukan lebih dari 724.000 kasus sedangkan pada 2023 melonjak menjadi 809.000 kasus.

Jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus sebelum pandemic yang rata-rata penemuannya di bawah 600.000 kasus per tahun.

Deteksi TBC mirip dengan deteksi Covid-19, yakni jika tidak dites, dideteksi, dan dilaporkan maka angkanya terlihat rendah sehingga terjadi under reporting, yang mengakibatkan pengidap TBC berkeliaran dan berpotensi menularkan karena tidak diobati.

“Sebelum pandemi, penemuan kasus TBC hanya mencapai 40-45% dari estimasi kasus TBC jadi masih banyak kasus yang belum ditemukan atau juga belum dilaporkan,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr. Imran Pambudi di Jakarta, Senin (29/1), seperti dilaporkan Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI

Jika lebih banyak lagi yang terdeteksi maka potensi pengidap dapat disembuhkan akan meningkat dan daya tular dapat ditekan.

Sebagai upaya perbaikan, Kementerian Kesehatan melakukan perbaikan sistem deteksi dan pelaporan agar data menjadi real time. Selain itu, laboratorium/fasilitas kesehatan dapat melaporkan langsung dari sehingga data dan penemuan kasus menjadi lebih baik.<Dede Sudrajat/geobdg>

Share us:

Similar Posts