Tangkapan Layar: Ilustrasi jemaah haji di Armuzna.

Ini 4 Item Indonesia Sukses Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H

2 minutes, 28 seconds Read

BANDUNG Musim haji tahun ini, sukses dan lancar secara keseluruhan. Hal itu, untuk Operasional Penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M yang sudah berakhir. Ternyata, dalam catatan kesuksesannya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut. Ada empat hal baru yang ada dalam sejarah penyelenggaraan haji Indonesia.

Hal ini, dikatakan Menag Yaqut saat menutup operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.

“Ada empat hal perdana yang dilaksanakan musim haji 1445 H/2024 M,” kata Menag Yaqut. Didampingi Wamenag Saiful Rahmat Dasuki dan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief di Jakarta, belum lama ini. Dilansir kemenag.go.id, belum lama ini.

Pertama, layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi. Selain Bandara Soetta, ada juga di Adi Soemarmo Solo dan Djuanda Surabaya. “Ini perdana bagi Kemenag. Mulai tahun ini, lebih dari 50 persen atau sebanyak 127.073 jemaah haji Indonesia. Telah merasakan kenyamanan layanan fast track,” paparnya.

Kedua, untuk pertama kalinya pula dalam kuota normal. Layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah. “Total 17.492.983 boks didistribuskan dan dinikmati para jemaah. Selama pra Armuzna dan pasca Armuzna,” ucap Gus Men.

“Hal ini, belum termasuk lebih dari lima juta boks katering disiapkan di Madinah. Juga belum termasuk pula layanan konsumsi jemaah selama puncak haji di Armuzna,” terang dia.

Tambahan 20 Ribu Jemaah

Ketiga, untuk pertama kalinya Indonesia memperoleh kuota tambahan hingga 20 ribu jemaah. “Hal ini, bagian dari upaya lobi yang dikomandani oleh Presiden Joko Widodo. Kepada Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman,” tukas Gus Men.

Keempat, untuk pertama kalinya juga kebijakan Murur diselenggarakan secara terencana dan sistematis. Murur ini yakni skema pergerakan jemaah dari Arafah (usai Wukuf) menuju Muzdalifah (melintas tanpa turun). Kemudian menuju ke Mina.

“Alhamdulillah, ini sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tak terulang. Terdapat sekitar 51.899 jemaah terdaftar menjalani skema ini. Walau dalam realisasinya lebih dari itu,” kilahnya.

“Tepat pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS), seluruh jemaah haji di Muzdalifah telah diberangkatkan ke Mina. Hal itu, pada 2023 lalu dengan jumlah jemaah lebih sedikit. Proses mobilisasi jemaah berlangsung sampai pukul 13.30 WAS,” ujar Gus Men.

Gus Men menyampaikan empat perdana ini merupakan bagian dari formulasi 4-3-5 menjadi indikator kesuksesan haji 2024. Hal itu, terdiri dari Empat Perdana di Haji 2024. Tiga Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji, dan Lima Inovasi Haji 2024. <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts

Leave a Reply