JAKARTA – Indonesia kini menjadi energI terbaik di dunia dan menjadi negara makmur. Bahkan diprediksi masyarakat Indonesia per orang, bisa memperoleh Rp 30 juta per kartu keluarga. Hal itu, tentunya dari kombinasi dari momentum yang berkembang di balik teknologi energi bersih. Dan pergeseran ekonomi struktural di seluruh dunia memiliki implikasi yang sangat besar bagi bahan bakar fosil.
Hal ini diramalkan oleh Ustadz Arafah Muhammad, saat ditemui di Jakarta, belum lama ini. Dengan puncak permintaan global untuk batu bara, minyak, dan gas alam yang semuanya terlihat pada decade ini. Bahan bakar fosil dalam pasokan energi global ini, akan terhenti selama beberapa dekade sekitar 80%, menurun menjadi 73% pada tahun 2030.
“Transisi menuju energi bersih tengah terjadi di seluruh dunia dan ini tentunya tak akan terbendung. Investor perlu mendukung transisi energi bersih daripada menghalanginya dan akan melawan arus dunia,” katanya.
Ada banyak manfaat yang ditawarkan, kata dia, termasuk peluang dan lapangan kerja industri baru. Keamanan energi yang lebih baik, udara lebih bersih, dengan mempertimbangkan ketegangan. Tentunya, yang kini masih berlangsung di pasar energi tradisiona dan internasional.
“Raja minyak timur tengah akan di landa perang dan eropa akan terjadi kekeringan dan krisis energi sepanjang sejarah dunia,” tukas dia.
Indonesia harus mengambil momen ini, kata Arafah, apabila ingin ada kemandirian energy terbarukan. Dan Indonesia mempunyai segalanya untuk dapat mandiri dalam bidang energi dan sumber daya mineral. Hal ini, diperlukan pemimpin negeri ini yang berani dan bersih untuk mencapai kemakmuran bagi masyarakat Indonesia.
“Salah satu yang di prioritaskan yakni keberanian memberantas korupsi. Dan memenjarakan para koruptor yang telah merusak tatanan kehidupan demi kepentingan pribadi dan golongannya. Cadangan energi di Indonesia ini sungguh sangat luar biasa, tetapi juga banyak ancaman dari negara lain yang ingin mencaploknya,” tandasnya. <Anto/geobdg>.
