BANDUNG — PT Harmoni Panca Utama (HPU) menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai bagian dari mendukung pembangunan berkelanjutan (SDGs). Hal itu, dengan dibuktikan penandatanganan MoU yang dilakukan di sela-sela Kuliah Umum. Dengan tajuk “Peran Mining Services di Industri Pertambangan,” disampaikan langsung oleh Presiden Direktur HPU, Ahmad Kharis.
Turut dihadiri Johannes Kevin, Human Capital Management & General Affairs General Manager PT HPU, serta Tedi Martha Kusuma, Learning Center Manager PT HPU. Dari pihak UGM, acara ini diwakili oleh Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran.
Baca juga: AI Bikin Tembaga Makin Langka, Ini Kata Raksasa Tambang Dunia!
Dikesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Campus Hiring antara Ahmad Kharis dan Ir. Johan Syafri Mahathir Ahmad, Kasubdit Kerja Sama Dalam Negeri DKRG UGM. Kerja sama ini berkontribusi langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Terutama SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Menurut Ahmad Kharis, bahwa momen ini sangat berkesan baginya, mengingat lima tahun lalu, pada 2019 Dia juga mengunjungi UGM untuk memulai jalinan awal kerja sama. Hal ini merupakan perpanjangan dari kerja sama tersebut, menunjukkan komitmen jangka panjang HPU dalam menciptakan sinergi dengan akademisi.
“PT HPU berperan penting dalam penciptaan lapangan kerja dan berkontribusi besar bagi devisa negara. Hal itu, sejalan dengan SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi),” katanya, dilansir dari laman UGM, belum lama ini.
Melalui kerja sama dengan UGM ini, kata dia, HPU berharap bisa terus mendukung penciptaan pekerjaan yang layak dan memberikan kesempatan bagi lulusan muda. Hal ini, untuk berkarir di industri pertambangan. Selain itu, HPU juga berkomitmen untuk melakukan reklamasi lahan setelah digunakan untuk pertambangan.
Menciptakan Pekerjaan yang Layak
“Sebelum mengembangkan lahan baru, sesuai dengan persyaratan pemerintah. Tentu mendukung SDG 15 (Ekosistem Daratan). Kami berharap agar UGM bisa mendirikan Jurusan Pertambangan untuk membantu menyediakan sumber daya manusia andal di bidangnya,” paparnya.
“Kami siap mendukung dengan menyediakan tenaga ahli yang bisa menjadi dosen tamu untuk kuliah umum. Hal itu, untuk memperkuat pendidikan di bidang pertambangan berkualitas sesuai dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas),” terang dia.
Sementara itu, Prof. Wening menyampaikan kepada mahasiswa yang hadir bahwa informasi tentang karir sangat penting. Mahasiswa harus terus mengakses informasi terkini dari sumber yang terpercaya. Dia mendorong mahasiswa untuk tidak hanya terpaku pada karir di Aparatur Sipil Negara (ASN). Karena sektor lain seperti industri pertambangan menawarkan potensi penghasilan lebih tinggi.
“Ya, sejalan dengan upaya mengurangi kesenjangan ekonomi sesuai dengan SDG 10 (Berkurangnya Kesenjangan). Mahasiswa UGM harus lebih percaya diri menghadapi dunia kerja dan mematahkan stereotipe yang sering dilekatkan pada alumni UGM,” jelasnya.
Dia berharap kerja sama ini, kata dia, akan memberikan manfaat bagi banyak pihak. Terutama dalam bidang pendidikan dan pengembangan kapasitas, dan membuka kesempatan bagi alumni Magister K3 UGM. Hal itu, untuk berkarir di HPU.
Magang di HPU
Selain itu, dosen muda UGM juga diharapkan bisa melakukan magang di HPU guna memperbarui ilmu mereka. Dengan perkembangan peralatan dan teknologi baru di industri, mendukung SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur). Hal itu untuk mendorong inovasi dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
“Melalui Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK), terus berupaya mendekatkan mahasiswa dan civitas akademika dengan dunia industri. Dengan menciptakan sinergi antara akademisi dan sektor swasta, sejalan dengan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan),” imbuhnya.
Harapannya, kolaborasi ini bisa terus berkembang secara harmonis dan memberikan manfaat lebih besar. Dengan memaksimalkan potensi masing-masing institusi. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat kedua institusi dan berkontribusi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan SDG 16.
“Yakni, Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, melalui penguatan kapasitas kelembagaan dan kerjasama. Untuk menciptakan perubahan lebih baik di tingkat nasional maupun global,” kilah Wening.
“Dengan terjalinnya kerja sama komprehensif ini, UGM dan HPU berharap bisa bersama-sama memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan Indonesia,” pungkasnya. <Krisbianto/geobdg>