BANDUNG – Sejumlah pengamat kesehatan Bandung mengimbau masyarakat untuk menghindari konsumsi buah-buahan tanpa biji. Alasannya, buah-buahan tersebut diproses di laboratorium diduga dengan menggunakan bahan kimia yang berdampak buruk bagi kesehatan.
Demikian imbauan yang disampaikan Hj. Darni S.,S.IP.,AMD.,Akup dan Hj R.Roswulan P., S.Ners.,M.Ikom dalam kesempatan terpisah di Bandung, Senin (18/3).
Darni mengemukakan, secara perspektif awam buah tanpa biji merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi dan langka di tanam di Indonesia. Akan tetapi, faktual di bulan Ramadhan ini bermunculan fenomena saat berbuka puasa khususnya masyarakat yang menyajikan buah potong tanpa biji.Ironisnya, yang menyuguhkan dan yang mengkonsumsinya merasa bangga bisa menikmati buah tersebut.
“Mereka ngga sadar bahwa buah yang dimakannya hasil proses kimia dan berpotensi mengganggu kesehatannya,” kata Darni, yang juga dikenal sebagai akupuntur ini.
Diceritakannya, banyak pasien yang ditanganinya sakit gegara tidak mewaspadai asupan makanan dan minuman sehari-harinya. “Yang ironis, minuman es buah tanpa biji itu dicampur sirop yang berwarna yang mengandung zat kimia. Belum lagi, saat buka puasa itu sajiannya makanan mengandung zat pengawet, zat penyedap dan sejenisnya,” ujar Darni, yang biasa dipanggil sebagai Ummu Aliya ini.<Achmad Setiyaji/geobdg>
