BANDUNG — Pemerintah Arab Saudi menghabiskan 30 ton parfum atau sekitar 30.000 liter guna mengharumkan Masjid Nabawi di Kota Madinah. Ia juga menggunakan 115 ton zat sterilisasi untuk membersihkan permadani.
Hal itu dikatakan Wakil Kepala Otoritas Umum Perawatan Dua Masjid Suci untuk Pelayanan Fawzi Al Hujaili yang mengutip program harian Masjid Nabawi untuk sterilisasi dan disinfeksi.
“Ya, jumlah yang digunakan ini, untuk mengharumkan masjid mencapai 30 ton setiap harinya. Sedangkan jumlah yang digunakan untuk mensterilkan permadani mencapai 115 ton dan 110 ton untuk mendisinfeksi lantai,” katanya kepada TV berita Saudi Al Ekhbariya seperti dilansir Gulf News, belum lama ini.
Al Hujaili juga merinci ada lebih dari 600 alat yang dioperasikan untuk keperluan disinfeksi, sterilisasi, dan pembersihan lantai Masjid Nabawi.
“Peralatan yang digunakan juga untuk desinfeksi, sterilisasi, dan pencucian lantai melebihi 600 perangkat. Untuk masing-masing beroperasi secara mandiri dengan pekerja yang memang sudah terlatih,” papar pejabat itu.
Masjid Nabawi adalah satu dari dua masjid suci yang ada di Arab Saudi. Masjid itu, menjadi tujuan umat Islam dari seluruh dunia usai melaksanakan umrah di Masjidil Haram, Makkah.
Para jamaah akan salat di Masjid Nabawi. Menurut sebuah hadits, salat di Masjid Nabawi memiliki keutamaan yang besar. Rasulullah SAW bersabda,
“Salat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama 1.000 kali dibandingkan salat di masjid yang lainnya, kecuali di Masjidil Haram. Salat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali lipat daripada masjid lainnya.” (HR Ahmad, Ibnu Khuzaimah, dan Hakim)
Selain itu, jemaah biasanya juga mengunjungi Raudhah Al Sharifa. Raudhah terletak di antara rumah Rasulullah SAW (sekarang makam beliau) dan mimbar tempat dakwah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menyebut Raudhah sebagai taman surga. Beliau bersabda,
مَا بَيْنَ بَيْتِى وَمِنْبَرِى رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ
Artinya: “Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga.” (HR Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan aturan terbaru yang ditetapkan Kerajaan Arab Saudi, setiap jemaah hanya boleh mengunjungi Raudhah sekali dalam setahun. Otoritas terkait menyebut pemesanan izin masuk Raudhah bisa dilakukan setelah 365 hari sejak izin terakhirnya.
<Anto/geobdg>.