Foto: Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (Getty Images)

Gencatan Senjata Sebelum Ramadan, AS Kebut Rencana Pendirian Negara Palestina, Israel Sewot

1 minute, 44 seconds Read

BANDUNG — Desas desus bocoran yang menyatakan. Pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden, kini bekerja keras dengan sejumlah negara di Timur Tengah. Merumuskan rencana pendirian negara Palestina. Quds Press melaporkan, bocoran informasi yang diterbitkan pada Kamis (15/2/2024) itu, menyebabkan kegemparan dan membuat sewot Israel.

Bocoran kabar itu dilansir surat kabar AS Washington Post. Melaporkan kalau pemerintahan Biden, bersama dengan sekelompok kecil mitranya di Timur Tengah. Sedang mempercepat penyelesaian rencana rinci dan komprehensif agar mencapai perdamaian jangka panjang antara Israel dan Palestina.

“Rencana itu, mencakup batas waktu yang ketat untuk pembentukan negara Palestina. Serta bisa diumumkan dalam beberapa minggu kedepan,” kutip laporan itu.

Lebih jelasnya dilaporkan. Proposal pembentukan Negara Palestina ini sedianya tergantung dari hasil diskusi antara AS, Qatar, dan Mesir. Menjadi mediator dalam mengupayakan gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel di Gaza.

Negara-negara mediator itu, disebutkan berusaha agar gencatan senjata antara Israel dan Hamas Palestina di Gaza dapat berlangsung selama enam pekan.

Rencananya, jangka waktu gencatan senjata itu akan digunakan untuk mematangkan dan mengumumkan proposal pembentukan negara Palestina tersebut.

“Gencatan senjata awal, yang kemungkinan akan berlangsung setidaknya enam minggu. Memberikan waktu untuk mengumumkan proposal tersebut, mendapatkan dukungan tambahan, dan mengambil langkah pertama menuju implementasinya (negara Palestina),” tulis laporan tersebut.

Menurut para pejabat AS dan Arab, hal itu termasuk pembentukan pemerintahan sementara Palestina.

Pihak-pihak yang terlibat, berupaya mencapai kesepakatan sebelum Ramadan. Dimulai pada 10 Maret 2024, karena khawatir hal tersebut bisa memperburuk dan meningkatkan ketegangan di Gaza.

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel Itamar Ben Gvir menyerukan agar warga Palestina “secara sukarela didorong untuk meninggalkan” Jalur Gaza. (Jerusalem Post). <Anto/geobdg>

Share us:

Similar Posts

Leave a Reply